Perlu Perhitungan

1 Raja-Raja 19:19-21

Keputusan Elisa menerima panggilan yang diutarakan oleh Elia adalah keputusan yang mengubah hidup. Maka perlu perhitungan dan totalitas komitmen. Ketika dipanggil Elia, Elisa menyadari bahwa ia akan memulai kehidupan yang baru, jauh dari rumah dan kedua orang tuanya. Karena itu, ia meminta izin untuk terlebih dulu pulang dan berpamitan pada kedua orang tuanya. Di sisi lain, ia menunjukkan totalitas komitmen dalam panggilan barunya sebagai nabi ketika ia menyembelih lembu-lembunya seraya mengorbankan mereka dengan menggunakan kayu bajaknya sebagai kayu pembakaran. Dengan demikian habislah alat-alat produksinya dan ia memutuskan hubungan dengan kehidupan masa lalunya. Pesan senada disampaikan juga oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 14:25-35.


Mengikut Tuhan bukanlah keputusan kecil karena itu seyogianya tidak dilakukan secara gegabah dan emosional. Ada konsekuensi yang akan ditanggung oleh orang-orang yang mengikut Tuhan. Bila keputusan mengikut Tuhan diambil di tengah luapan emosi yang menggebu-gebu, ada risiko keputusan itu belum menjadi keputusan yang mantap. Padahal orang ini di tengah semangatnya yang berkobar, mengambil komitmen yang besar tanpa mengerti benar konsekuensinya. Ini bisa membahayakan kehidupan imannya. Satu contoh yang lazim dijumpai adalah semangat terlibat dalam pelayanan dengan mengasumsikan semua orang di gereja adalah orang baik-baik. Dia lupa bahwa gereja juga adalah kumpulan orang berdosa. Akibatnya, ketika terjadi gesekan dalam pelayanan dia kecewa dan menarik diri dari gereja.


Tuhan berkarya dengan bebas dalam hati setiap orang. Bagi kita yang Tuhan sudah panggil menjadi anak-Nya, baiklah kita bersikap bijak terhadap orang-orang yang kita injili dan mau menerima panggilan Tuhan. Tak perlu memburu-buru orang untuk mengambil keputusan secara gegabah dan emosional. Tuhan tidak membutuhkan manipulasi emosional untuk menyelamatkan umat-Nya. Marilah lakukan pelayanan misi kita dengan bertanggung jawab.

Scripture Union Indonesia © 2017.