Menyembah TUhan

Mazmur 29

"Tuhan, aku memuji-Mu karena siapa Engkau, bukan hanya karena segala perbuatan hebat yang telah Kau lakukan. Tuhan, aku menyembah-Mu karena siapa Engkau, Engkaulah alasan yang kuperlu untuk menyuarakan pujianku." Demikianlah terjemahan dari petikan lagu yang pernah dipopulerkan oleh Sandi Patty. Makna dari lagu ini sangat dalam, karena berbicara mengenai siapa yang seharusnya jadi fokus penyembahan kita, yaitu pribadi Tuhan, bukan hanya karena kebaikan-Nya di hidup kita.


Pesan yang sama juga disuarakan Daud dalam mazmur ini. Perhatikan bagaimana Daud menekankannya di ayat 1 dan 2: "Kepada Tuhan, hai penghuni sorgawi, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!" Kepada Tuhan yang mulia dan kuat, Daud mengalamatkan penyembahannya. Kemuliaan dan kekuatan Tuhan digambarkan dengan ketujuh suara Tuhan yang mengguntur di atas segala ciptaan-Nya (3-9), yang menegaskan betapa sempurnanya kemuliaan dan kekuatan Tuhan itu. Kepada Tuhan, demikianlah Daud menyembah dengan kekudusan (2). Daud menyadari bahwa Allah yang ia sembah bukanlah Allah yang sembarangan, karena itu ia tidak ingin menghampiri-Nya dengan sembarangan, melainkan dengan kekudusan.


Bagaimana dengan penyembahan kita kepada Tuhan? Adakah kita menjaga kekudusan hidup ketika kita menyembah Dia? Atau kita sembarangan menyembah karena kita tetap hidup di dalam dosa? Dalam Roma 12:1 Paulus mendorong kita: "? demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." Sembahlah Tuhan karena pribadi-Nya, bukan hanya karena perbuatan baik-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.