Serangan fitnah

Mazmur 5

Musuh yang menyerang secara frontal dan langsung, lebih mudah dihadapi daripada musuh yang main belakang. Yaitu, misalnya dengan cara bergosip dan memfitnah, serta menghasut orang lain untuk ikut memusuhi. Istilah lain ialah menyerang atau membunuh karakter.


Rupanya pemazmur sedang mengalami serangan yang sedemikian. Pemazmur menyebut para musuhnya sebagai pembual (6), orang yang berkata bohong, dan penipu (7). Orang yang sedemikian hatinya busuk. Tidak heran yang keluar pun berupa perkataan busuk. Walau perkataan itu dibungkus dengan ucapan-ucapan manis yang merayu-rayu. Tujuannya jelas untuk menghasut orang lain percaya kepada keburukan atau kejahatan pemazmur (10). Itulah kemunafikan para musuh pemazmur.


Bagaimanakah cara pemazmur menghadapi fitnahan dan gosipan seperti itu? Pemazmur hanya bisa mengarah hatinya kepada Tuhan, meminta agar Tuhan memperhatikan keluhannya, dan menyatakan keadilannya (2-4). Pemazmur yakin Tuhan yang adil dan benar, tidak dapat kompromi dengan hal-hal yang jahat (5-7). Oleh karena itu pemazmur yakin Tuhan akan menghukum mereka, setimpal dengan kejahatan mereka (11). Sebaliknya pemazmur yakin bahwa orang benar akan dibela Tuhan. Perlindungan Tuhan adalah bagaikan perisai menangkis serangan musuh dan pagar dari serbuan mereka (13).


Jangan pernah takut dan khawatir, walaupun serangan musuh iman kita tajam bagaikan pisau yang berupaya membedah dan membongkar kehidupan kita. Tuhan tahu membela para hamba-Nya yang setia melaksanakan tugas panggilan pelayanan. Justru dengan tetap setia mengandalkan Dia, mulut busuk para musuh akan dibungkamkan oleh kenyataan anak-anak Tuhan yang integritasnya terbukti dan teruji.

Scripture Union Indonesia © 2017.