Tidak menghargai berkat.

Yesaya 65:1-16
Minggu ke-5 sesudah Paskah

Seorang ibu bekerja keras untuk membiayai pendidikan anaknya.
Sementara si anak, mahasiswa semester IV, mengisi hidupnya dengan
sikap santai, main judi, dan untuk kesekian kalinya gagal dalam
ujian. Saat uangnya habis, barulah ia teringat ibunya. Wajarkah
bila si ibu mengeluh? Terlebih Tuhan yang begitu mengasihi
umat-Nya: "Sepanjang hari Aku mengulurkan tangan-Ku kepada suku
bangsa ... yang menyakitkan hati-Ku" (ay. 2-3). Bangsa Israel
menyakiti hati Tuhan dengan menyembah allah lain, melakukan
perbuatan jahat dan dengan kesombongan menganggap diri lebih
"religius" dari orang lain. Bagaimana dengan kita? Adakah sikap
hidup kita yang menyakitkan hati Allah? Bagaimana respons kita,
bila kita disadarkan akan dosa-dosa kita?


Keadilan Allah.
Pada hari penghakiman manusia akan dipisahkan yaitu:
"hamba-hamba-Ku" dan "kamu yang telah meninggalkan Tuhan". Para
hamba akan makan, minum, dan bersukacita. Mereka dihargai Allah,
diberikan identitas baru, dan diterima dengan baik oleh orang
lain. Sebaliknya, "kamu yang telah meninggalkan Tuhan" akan haus,
lapar, malu, dan menangis.


Renungkan:
Apa yang perlu ditanggalkan agar Anda menjadi hamba-Nya yang
setia?

Scripture Union Indonesia © 2017.