Bertobat agar selamat

Yeremia 21:11-22:12

Dalam Yesaya 59:1-2, Yesaya berkata bahwa sebenarnya bukan tangan Tuhan kurang panjang atau telinga-Nya kurang mendengar sehingga Ia tidak menyelamatkan umat-Nya, melainkan karena dosa-dosa umat yang membuat Tuhan tidak mau menolong mereka. Dengan kata lain, Tuhan sebenarnya mengasihi umat-Nya. Ia tidak ingin membinasakan mereka. Namun masalahnya, umat sendiri yang mengeraskan hati, tidak mau bertobat.


Dalam perikop yang lalu, Zedekia mengirim dua utusannya untuk meminta pertolongan Tuhan melalui Yeremia, tetapi Yeremia justru menjawab dengan janji penghukuman. Di bagian ini, Tuhan menyuruh Yeremia pergi ke istana raja untuk mewartakan kabar buruk bahwa Tuhan akan menghukum mereka. Namun sekali lagi, Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Apa yang harus mereka lakukan? Para pemimpin dan pejabat harus menjalankan fungsi mereka dengan benar, yaitu menegakkan keadilan dan kebenaran bagi umat (22:3). Bila mereka mau sungguh ?sungguh menjalankan yang benar sesuai pertobatan mereka, maka hukuman Tuhan batal dilakukan. Sebaliknya takhta Daud akan diperpanjang (4). Kenyataan bahwa mereka tidak mau bertobatlah yang akhirnya menyebabkan penghukuman tidak terelakkan dan tidak akan dibatalkan. Istana raja dan penghuninya akan dibinasakan karena mereka adalah pemimpin jahat yang telah melupakan perjanjian mereka dengan Tuhan. Oleh sebab itu, Yeremia disuruh memberitahu umat untuk tidak menangisi raja mereka. Salum ialah nama lain dari Yoahas, putra Yosia yang menjadi raja menggantikannya. Dialah raja pertama dari empat raja terakhir Yehuda, yang mengalami pembuangan. Hanya pembuangan Salum bukan oleh Babel melainkan oleh Mesir (2Raj. 23:34). Salum menjadi contoh dan peringatan bagi raja-raja sesudahnya.


Alkitab penuh dengan contoh belas kasih Tuhan atas yang bertobat, dan hukuman Tuhan bagi mereka yang keras kepala, tidak mau bertobat. Semoga Anda bukan orang yang mengeraskan hati dan tetap dalam dosa sehingga harus dibinasakan!

Scripture Union Indonesia © 2017.