Jangan abaikan peringatan Tuhan

Yeremia 7:1-15

Di sebagian gereja masa kini, jemaat disambut oleh penerima tamu sebelum memasuki ruang ibadah. Tentu saja disambut dengan jabatan tangan dan senyuman manis. Dalam perikop ini, Yeremia mendapat perintah Tuhan untuk menyambut jemaat yang datang ke rumah Tuhan untuk beribadah. Namun bukan untuk menyambut dengan senyuman dan jabatan tangan, melainkan dengan teguran dan janji (1-2).


Teguran apa yang disampaikan sang nabi? Umat hendaknya tidak berasumsi bahwa keberadaan bait Allah menjamin keselamatan mereka meski mereka berbuat dosa (4, 8, 10). Dosa apa sajakah yang mereka lakukan? Dosa berkaitan relasi dengan sesama dan Tuhan. Dalam relasi dengan sesama, umat telah berlaku tidak adil: menindas orang asing, yatim, dan janda. Mereka juga menghukum orang yang tidak bersalah (6). Selain itu mereka mencuri, membunuh, berzina, dan memberi kesaksian dusta (9). Dalam relasi dengan Tuhan, mereka telah menyimpang dengan menyembah allah-allah lain, mempersembahkan kurban kepada Baal, dan menyembah dewa-dewa asing (9, bdk. Kel. 20:3-5). Parahnya, meski melakukan dosa-dosa itu umat merasa aman-aman saja bila telah masuk ke bait Allah dan melakukan ritual ibadah. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan semua itu, Allah akan mengampuni mereka. Setelah itu, mereka bisa melakukan dosa lagi (bdk. Pkh. 8:11). Datang ke bait Allah menjadi tindakan yang seolah dapat memutihkan dosa dengan begitu saja. Siapapun yang mengajarkan, ini benar-benar dusta (4, 8)! Dan dusta ini mendapat ancaman hukuman sangat berat dari Tuhan.


Namun sang nabi juga menyuarakan janji Tuhan: jika umat bertobat, Ia akan membiarkan mereka tinggal di tanah itu (3, 7). Bertobat artinya merubah cara hidup dan perbuatan mereka, yang berkaitan dengan relasi mereka terhadap Tuhan dan sesama.


Sesungguhnya Tuhan itu Mahabaik. Ia tidak menjatuhkan hukuman dengan begitu saja. Ada peringatan dahulu dan janji pemulihan bila umat mau bertobat. Maka setiap kali mendengar peringatan Tuhan, jangan abaikan. Bertobatlah!

Scripture Union Indonesia © 2017.