Menangisi Tuhan yang sudah bangkit.

Yohanes 20:11-18
Paskah 2

Maria Magdalena masih terperangkap dalam kubur, terperangkap dalam
suasana kematian, sementara Kristus sudah bangkit. Ia berada di
dunia kematian, sementara Kristus sudah mengalahkan kematian itu.
Sukacita kebangkitan belum dirasakan, padahal kematian sudah
diluluhkan. Bukankah itu yang sering terjadi dalam kehidupan kita?
Kita menangis dan meratap di tepi kubur yang sudah kosong.
Menjalani hidup yang penuh tangisan, penderitaan, keputusasaan,
seakan-akan Tuhan kita masih mati. Padahal kubur Yesus Kristus
sudah kosong. Dia adalah Tuhan yang hidup.


Tidak mengenal Yesus.
Kesedihan yang mendalam membuat hati dan pikiran tertutup. Karena
tangis dan air mata begitu menguasai Maria Magdalena, maka ketika
Yesus memperkenalkan diri-Nya, ia gagal mengenal Yesus. Dua orang
murid yang ke Emaus menganggap Yesus adalah orang asing yang akan
kemalaman di jalan. Murid-murid Yesus menganggap Yesus hantu,
ketika Ia menampakkan diri. Secepat itukah Yesus dilupakan?
Bukankah kita juga sering gagal mengenal Yesus karena kita
terperangkap dalam dunia kematian?


Renungkan:
Pergumulan, kesedihan, maut, bukanlah akhir. Dia yang hidup
mengaruniakan hidup kekal dan mengubah suasana hidup kini.


Doa:
Ya, Tuhan Yesus, kuasailah aku dengan kuasa kebangkitan-Mu.

Scripture Union Indonesia © 2017.