Keagungan dan belas kasih

Mazmur 113:1-9

Mazmur haleluya ini juga permulaan dari kumpulan mazmur yang dalam tradisi Yahudi disebut hallel (113-118). Mazmur hallel dikaitkan dengan beberapa perayaan utama umat Yahudi, terutama dalam konteks perayaan paskah. Mazmur 113-114 dilantunkan sebelum memulai makan paskah, Mazmur 115-118 untuk mengakhirinya.


Pujian yang mengawali Mazmur 113 ini mengajak semua 'hamba Tuhan' memuji nama Tuhan sepanjang hari (1-3). Mereka mungkin kaum Lewi yang bertugas melayani di rumah Tuhan, bisa juga umat yang sedang beribadah. Alasan pujian diuraikan. "Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit" (4). Dia lebih besar daripada seluruh alam ciptaan-Nya, baik yang di bumi (termasuk penduduknya) maupun yang di surga. Tuhan yang 'tinggi' sudi merendahkan diri untuk memperhatikan ciptaan-Nya (5-6). Tuhan menegakkan keadilan-Nya dengan tindakan-Nya membela kaum lemah (7-9).


Siapa yang 'hina' dan 'miskin'? Dalam konteks perayaan paskah, umat Israel diingatkan bahwa dulu ketika masih diperbudak Mesir, mereka hina dan miskin! Paskah menjadi peringatan bagaimana Tuhan membela mereka dan membalikkan situasi hidup mereka. Siapa "perempuan yang mandul di rumah"? Ungkapan di ayat 7-9 sepertinya mengutip dari nyanyian Hana (1Sam. 2:5-8). Bukan hanya Allah peduli terhadap penindasan umat-Nya dari bangsa lain, Ia juga peduli dan mau menegakkan keadilan di antara umat-Nya sendiri.


Kristus telah datang bahkan tinggal bersama ciptaan-Nya. Dia mau menyamakan diri dengan mereka yang mengalami diskriminasi sosial dan agama. Dia datang untuk memulihkan tatanan yang rusak karena dosa. Mari sekarang bersama umat Tuhan lainnya, kita memuji Dia dan mengagungkan nama-Nya dengan sikap kita yang tidak diskriminatif terhadap orang yang berbeda dari kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.