Allah yang memelihara umat-Nya

Keluaran 37:10-29

Jika dalam ruang maha kudus hanya terdapat satu benda yaitu tabut perjanjian, maka dalam ruang kudus terdapat tiga benda yaitu meja roti sajian, kandil, dan mezbah pembakaran ukupan. Benda-benda ini juga kudus, disalut emas murni dan diberikan bingkai emas sekelilingnya (11), atau bahkan dibuat dari emas murni (17). Apa yang dinyatakan oleh benda-benda ini?


Meja roti sajian adalah meja dengan roti sajian diatasnya. Kata roti sajian harfiahnya adalah the bread of the presence (roti kehadiran, Kel. 25:30). "Kehadiran" yang dimaksud adalah kehadiran Allah. Allah mengundang Israel untuk "bersantap bersama" dengan Dia dan menikmati kehadiran-Nya. Di Timur Tengah kuno bersantap bersama menunjukkan persekutuan. Namun karena kekudusan Allah, hanya para imam yang diperbolehkan untuk memakan makanan kudus itu (Im. 22:10-16). Roti meja sajian juga simbol pemeliharaan Allah terhadap umat. Ini dialami Israel saat Allah memberikan manna (Kel. 16:4). Simbol ini tergenapi dalam Kristus yang adalah "Roti Hidup" (Yoh. 6:35).


Kandil adalah simbol yang mengingatkan Israel bahwa Allah adalah Pemberi terang yang menuntun umat keluar dari perbudakan Mesir. Tiang awan (yang di dalamnya ada api yang terlihat pada waktu malam) menuntun mereka dari kejaran Mesir (Kel. 14:19-20; Bil. 9:15-23). Simbol ini tergenapi dalam Kristus yang adalah terang dunia (Yoh. 8:12).


Mezbah pembakaran ukupan diletakkan di depan tirai yang menuju ruang maha kudus, melambangkan asap dan wewangian korban persembahan yang naik ke surga. Asap dan wewangian ukupan yang masuk ke ruang maha kudus melambangkan korban persembahan yang diterima oleh Tuhan. Korban persembahan ini merupakan semacam doa yang tidak diucapkan untuk pengampunan, ucapan syukur, dll.


Benda-benda di gereja atau gambar kisah Alkitab di kaca patri sebenarnya dapat menolong kita untuk merenungkan karya Allah. Maka sebelum ibadah dimulai, gunakanlah semua itu untuk merenungkan karya Allah dalam hidup umat, juga hidup Anda.

Scripture Union Indonesia © 2017.