Tahu lalu merespons

Matius 2:1-12

Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia sudah dinubuatkan jauh sebelum waktunya. Salah satu nabi PL yang menubuatkannya adalah Mikha (5-6; Mi. 5:1). Nubuat itulah yang melatarbelakangi perjalanan orang-orang Majus ke Yerusalem untuk bertemu dengan Raja Yahudi yang baru lahir.


Orang-orang Majus itu berasal dari negeri yang jauh (di sekitar teluk Persia, negara Iran sekarang), dari bangsa Media yang tidak mengenal Allah. Mereka merupakan kaum filsuf dan astronom yang mempelajari ilmu alam dan perbintangan.


Maka dengan tuntunan Allah melalui sebuah bintang, mereka pun berjumpa dengan Yesus. Tentu saja mereka bersukacita atas keberhasilan pencarian mereka karena mereka tahu siapa Pribadi yang mereka temui saat itu. Maka respons terpantas yang mereka harus lakukan adalah menyembah Yesus serta memberikan persembahan bagi Dia (11).


Sikap orang-orang Majus terhadap firman Allah yang dinyatakan melalui nubuat kelahiran Yesus, patut untuk kita tiru. Itulah respons yang tepat dan mulia karena mendengar dan mengetahui firman saja memang tidak cukup. Sebuah tindakan nyata harus diwujudkan sebagai respons positif terhadap firman yang didengar dan diketahui. Tindakan nyata yang bermuara pada penyembahan terhadap Yesus.


Ini berbeda dengan sikap semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi (4). Padahal mereka mengetahui nubuat yang sama seperti yang diketahui oleh orang-orang Majus (5-6), tetapi mereka tidak memberikan tanggapan yang memadai. Yang menarik, Raja Herodes justru menunjukkan bahwa dia percaya pada berita kelahiran Mesias yang disampaikan oleh orang-orang Majus tersebut. Walaupun kalau kita telisik lebih jauh, nyata kemudian bahwa tanggapan itu lahir dari motivasi yang salah.


Bila Anda diperhadapkan pada firman, bagaimanakah respons Anda? Apakah seperti respons orang-orang Majus, semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, ataukah seperti Raja Herodes? Kiranya firman hari ini menjadi cermin yang menolong Anda untuk introspeksi.

Scripture Union Indonesia © 2017.