Janji yang tidak ditepati

Yosua 24:29-33

Dunia masa kini makin tidak menghargai janji. Manusia makin terbiasa dengan sikap mengabaikan janji. Janji pernikahan yang diingkari dengan perselingkuhan. Janji pejabat untuk bekerja dengan jujur diingkari dengan melakukan korupsi. Janji pelayanan diabaikan dengan mencari keuntungan. Bahkan janji untuk mengikut Tuhan diabaikan dengan menduakan-Nya. Sikap mengingkari janji itu bukan baru terjadi di masa kini, tetapi sudah terjadi dari zaman dulu kala.


Bagian akhir kitab Yosua mencatat kematian, penguburan Yosua dan Eleazar yang memimpin Israel memasuki Tanah Perjanjian, serta penguburan tulang-tulang Yusuf yang menjadi alat Tuhan memelihara umat-Nya. Ketiga tokoh itu dikuburkan di tanah pusaka mereka masing-masing. Yosua di Timnat-Serah, tulang-tulang Yusuf di tanah milik yang dibeli Yakub, dan Eleazar di bukit yang diberikan kepada Pinehas, anaknya, di pegunungan Efraim. Ketiga informasi itu menegaskan bahwa Tuhan setia dengan janji-Nya kepada umat-Nya. Mereka dikuburkan di tanah milik pusaka mereka dan bukan di tanah asing. Akan tetapi, bacaan ini juga memberikan catatan ironis bahwa orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan para tua-tua yang mengenal segenap perbuatan TUHAN bagi orang Israel (31). Hal itu menggambarkan bahwa sesudah Yosua dan para tua-tua itu meninggal, orang Israel berubah setia dan menyembah ilah-ilah lain. Mereka lupa pada janji yang mereka ucapkan sebelumnya (25-28). Pengingkaran mereka pada janji itu membawa mereka pada kegagalan demi kegagalan.


Bacaan hari ini mengajarkan bahwa Tuhan setia pada janji-Nya. Seperti Dia membawa Yosua, Eleazar, dan tulang-tulang Yusuf ke tempat milik pusaka mereka, demikian juga Tuhan setia memelihara kita. Masalahnya adalah, apakah kita setia mengikuti-Nya? Setiap kita yang percaya dipanggil untuk setia mengikuti Dia. Kesetiaan itu diuji bukan ketika diucapkan, tetapi ketika dijalankan dalam kehidupan nyata. Biarlah kita bertekad tetap setia mengikut Tuhan sambil berpegang pada anugerah pengampunan-Nya yang berlimpah.

Scripture Union Indonesia © 2017.