Membereskan dosa struktural

Yesaya 3:16-4:1

Ketika sebuah masyarakat jatuh ke dalam dosa yang besar dan struktural, setiap elemen masyarakat di dalamnya pasti memiliki kontribusi kepada kejatuhan itu: bisa secara aktif (mis. menyembah berhala, melakukan kejahatan, korupsi), secara pasif (mis. tidak melakukan kejahatan tapi mendorong orang di sekitar untuk berbuat jahat agar ia turut menikmati hasilnya), atau dengan ketidakpedulian (tidak menikmati hasilnya, tapi membiarkan orang lain berbuat kejahatan). Nas hari ini menyoroti peranan perempuan Sion terhadap kejatuhan bangsa itu.


Para perempuan ini digambarkan sebagai orang yang sombong dan bermegah dalam penampilan lahiriah, melalui pakaian dan perhiasan mereka juga dalam sikap mereka. Bukan tanpa maksud Yesaya menjabarkan segala bentuk perhiasan yang mereka kenakan dengan begitu detailnya (18-23). Betapa besarnya perhatian yang mereka berikan untuk penampilan mereka. Itu berarti ada sejumlah besar uang yang mereka anggarkan untuk perhiasan, belum lagi pemborosan waktu untuk merias diri. Dengan begitu banyaknya perhatian, waktu dan uang yang diberikan untuk mempercantik diri secara berlebihan, masih adakah sumber daya yang layak yang tersedia untuk Tuhan? Dunia kita pun memberikan perhatian yang tak kalah besarnya terhadap penampilan. Berapa besar pikiran, waktu dan uang yang kita curahkan demi penampilan kita? Bandingkan dengan yang kita persembahkan untuk pekerjaan Tuhan. Yang mana yang menjadi Allah kita?


Waktu Tuhan menghukum mereka, bukan saja kehormatan mereka Tuhan campakkan; Ia juga menumpas orang-orang yang mereka kasihi dan andalkan sehingga hanya ada 1 laki-laki untuk 7 perempuan. Mereka mengemis demi mendapatkan kembali kehormatan dan harga diri mereka. Jangan tunggu Tuhan mendisiplin kita. Tinjau kembali prioritas hidup kita. Berikan yang terbaik hanya kepada Tuhan. Kejatuhan masyarakat dimulai dari pribadi-pribadi yang keropos; pemulihannya dimulai dari pribadi-pribadi taat kepada Tuhan.

Scripture Union Indonesia © 2017.