"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa."

Yohanes 4:27-42
Minggu ke-1 sesudah Natal

Pada episode kedua, pasal 4 ini menjelaskan saat para murid Yesus
kembali dan mengajak Yesus makan (ayat 31). Tetapi pandangan para
murid tentang makanan berbeda dengan pandangan Yesus. Bagi Yesus,
selain bersifat jasmani, makanan itu adalah melakukan kehendak
Allah, memenangkan jiwa yang terhilang. Para murid diutus bukan
untuk memetik apa yang ada di bumi ini saja tetapi "memetik
jiwa."


Satu untuk semua.
Pertemuan perempuan Samaria dengan Sang Mesias membawa sukacita
besar baginya. Ia bagaikan sebuah dinamit yang meletus di dalam
sanubari, letupan bahagia yang mendorong kepada suatu tindakan
baru. "Kini aku telah puas dan aku ingin agar orang lain pun
mengalami apa yang telah aku alami." Tindakan baru yang dilakukan
perempuan Samaria ini disebut penginjilan. Spurgeon, seorang
pengkhotbah terkenal dari Inggris, pernah menyebutkan bahwa
penginjilan itu bagaikan sebuah aksi seorang pengemis, yang pergi
memberitahukan teman-teman seprofesinya, di mana untuk pertama
kalinya ia menemukan roti. Wanita ini, walaupun cuma satu orang,
akhirnya membawa orang sekampungnya untuk menemui Yesus.


Renungkan:
Saudara, yang cuma satu orang sebenarnya dapat berbuat banyak
untuk banyak orang. Mengapa tidak?

Scripture Union Indonesia © 2017.