Hikmat dalam lingkaran relasi

Amsal 1:8-19

Seorang anak bergantung sekali pada orang tua. Saat beranjak remaja, teman akan berpengaruh besar hingga ia lebih suka mendengar teman dibanding orang tua. Sungguh prihatin bila remaja memiliki teman yang memberi pengaruh negatif dan sungguh tragis bila orang tua bila tidak dapat menanamkan pengaruh apa pun dalam diri anak mereka.


Bagian ini menyajikan nasihat, mungkin nasihat orang tua kepada anak atau bisa juga nasihat seorang guru kepada anak didiknya mengenai relasi dengan orang di sekitarnya.


Lingkaran relasi yang pertama adalah relasi di dalam rumah, yaitu antara anak dengan orang tua. Si anak dianjurkan untuk memberi perhatian serius pada ajaran orang tua karena itulah harta berharga bagi hidupnya (8-9). Maka mau memperhatikan adalah tindakan penting yang harus dilakukan si anak. Namun orang tua pun harus menyediakan waktu untuk berbagi hidup dengan anak.


Lingkaran relasi yang kedua adalah antara anak dengan lingkungan pergaulannya. Namun teman dapat memberi pengaruh kuat, terutama dalam diri remaja yang tidak memiliki teladan. Bila si remaja tidak memiliki rasa aman di dalam dirinya, ia bisa mudah tertarik kepada orang-orang yang menawarkan kekuasaan atas orang lain (10-14). Memang banyak sekali terbentuk geng di dalam lingkungan remaja, yang menjurus ke arah premanisme dan belakangan berkembang menjadi jaringan perdagangan narkotika. Itu sebabnya penulis amsal menasihati si anak dalam hal memilih orang yang patut dijadikan teman (15-19).


Melihat dunia yang dihadapi anak, kita tahu peranan relasi orang tua dengan anak. Maka sebagai orang tua, tanamkan rasa percaya anak terhadap Anda dan berikan teladan agar anak merasa nyaman untuk berbagi hidup dengan Anda. Sebagai anak, ketahuilah bahwa Tuhan memerintahkan kita menghormati orang tua karena Ia telah memercayakan Anda dalam pendidikan orang tua Anda. Dan bagi Anda yang melayani generasi muda, ingatlah pentingnya peranan Anda untuk merebut mereka dari pengaruh dunia berdosa dan membuat mereka mau menjalani hidup di dalam Tuhan.

Scripture Union Indonesia © 2017.