Panggilan untuk menyembah Allah

2Raja 17:35-39

Seorang kawan bercerita bagaimana suatu hari ia menyetrika pakaian
pesta terbaik yang amat ia sayangi. Lalu apa yang terjadi? Waktu
menyalakan setrika, ia lupa memosisikan pengatur panas ke suhu
yang tepat. Akibatnya setrika terlalu panas untuk bahan yang
sangat halus; pakaian kesayangan jadi hangus. Ia merenungkan
kejadian itu. Seolah Tuhan berbisik bahwa tanpa sadar ia telah
"menyembah" benda-benda kesayangannya. Antara lain pakaian
tersebut. Maka kemalangan itu menjadi titik balik. Dia memeriksa
diri untuk menempatkan secara benar banyak hal yang telah dia
tempatkan dalam posisi salah.


Menyembah Allah dan menjadikan Allah pusat hidup, diminta Tuhan dari
kita umat tebusan-Nya. Hal menyembah Allah, menjadikan Tuhan
yang nomor satu dan penentu segala sesuatu, berimplikasi praktis
sangat radikal dalam hidup kita. Meski biaya yang harus kita
bayar besar dan perlu usaha keras terus menerus, hal ini patut
kita berikan bagi Ia yang telah menyelamatkan kita dengan
membayar harga nyawa-Nya sendiri. Hal ini juga satu-satunya cara
yang memungkinkan kita menikmati kelimpahan hidup dalam
persekutuan akrab dengan-Nya. Inilah rahasia kita dapat terbebas
dari menjadi budak ambisi, kecantikan, harta, benda, karier,
relasi, ilmu, dan lainnya, karena dengan memperTuhan Allah saja,
kita baru benar-benar sanggup menempatkan semua itu di posisi
alat dan sarana.


Mengapa panggilan untuk menyembah Allah atau peringatan agar tidak
menyembah allah lain terus menerus Tuhan canangkan kepada kita?
Karena semua manusia diciptakan untuk menikmati Allah dalam
segala kekudusan, kelimpahan kasih dan kebesaran kuasaNya. Masih
banyak orang di sekitar kita yang belum kenal Allah; maka mereka
harus mengisi kebutuhan itu dengan berbagai allah palsu. Seperti
Israel, kita hidup di tengah masyarakat dengan banyak allah
imitasi. Meski wujudnya sudah mengalami operasi menjadi modern!
Maka izinkan Roh Allah menunjukkan apa saja allah palsu dalam
hidup kita lalu campakkan semua itu. Nikmati bagaimana ketika
Allah leluasa menjadi yang pertama dan utama, hidup kita jadi
berarti, penuh, mulia!

Scripture Union Indonesia © 2017.