Raja di atas segala raja

Mazmur 93

Siapakah yang paling berdaulat di muka bumi ini? Orang modern
menganggap diri sebagai pusat semesta. Di tangannya ada iptek,
yang ia yakini mampu mengontrol kehidupan sepenuhnya, paling
tidak sebagai suatu impian utopis. Orang-orang pascamodern
beranggapan bahwa kedaulatan bersifat relatif, berlaku hanya
bagi orang yang mau menundukkan diri padanya karena keuntungan
tertentu.


Orang yang hidup pada masa pemazmur percaya pada banyak dewa, yang
masing-masing memiliki kuasa dan otoritas atas wilayah atau
aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah
dewa yang berkuasa atas laut. Di agama Kanaan dewa ini dikenal
dengan nama dewa Yamm. Yamm adalah dewa yang bersifat merusak,
dengan daya rusak yang bisa dibandingkan dengan badai di lautan
yang menggelora, menghancurkan kapal yang ada di
tengah-tengahnya.


Pemazmur ternyata hanya percaya kepada TUHAN, sebagai Raja yang
berdaulat penuh atas alam semesta. Semua kuasa sehebat apa pun,
bahkan yang melambangkan kuasa kekacauan ala dewa Yamm, tidak
ada apa-apanya (ayat 3-4). Itulah Allah yang Israel percayai.
Dunia ini hanyalah tempat pijakan-Nya, sedangkan takhta-Nya
menjulang tinggi melampaui langit. Lebih dahsyat daripada itu,
TUHAN adalah Raja yang kekal, dulu, sekarang, dan sampai
selama-lamanya.


Berturut-turut Mazmur 90-93 mengantar kita memasuki tahun 2010. Kita
diingatkan bahwa Tuhan berdaulat, tetapi penuh dengan anugerah
bagi umat-Nya. Dia mendengar doa orang benar bahkan menjawab
tepat waktu. Dia bertindak dengan adil, orang jahat akan
dibinasakan bila tidak bertobat. Dia adalah Raja kekal,
melampaui semua kuasa di bumi ini. Apa yang seharusnya menjadi
respons kita? Sujud di hadapan-Nya. Jangan goyah terhadap
guncangan apa pun yang akan mendera Anda di tahun 2010 ini
karena Dia adalah Batu Karang yang teguh, andalan semua orang
yang menaruh harap dan percaya kepada-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.