Taat kehendak Bapa

Markus 14:32-42

Apa yang membedakan Tuhan Yesus dari para murid dalam menghadapi
cawan kehendak Allah? Karena Dia memiliki pilihan untuk menolak
cawan pahit tersebut, tetapi menyerahkan pilihan itu pada
kehendak Bapa. Yesus memilih untuk taat dan menundukkan diri
pada rencana Bapa. Bukan pilihan yang mudah dan juga bukan
pilihan tanpa pergumulan, karena kehendak Bapa adalah Yesus
menderita dan mati untuk menebus dosa manusia. Itu sebabnya
sampai tiga kali Yesus berdoa (ayat 36, 39, 41). Sementara para
murid tertidur bukan hanya karena rasa kantuk yang tak
tertahankan, tetapi juga karena mereka tidak menyelami
pergumulan Guru mereka.


Para murid sebenarnya tidak punya pilihan karena hidup mereka adalah
anugerah. Anugerah yang mereka peroleh karena pilihan Kristus
untuk taat pada Bapa demi keselamatan mereka. Hidup mereka
sekarang adalah milik Kristus dan milik Allah Bapa. Oleh karena
itu yang ada pada para murid seharusnya hanyalah ucapan syukur
dan penyerahan diri serta ketundukan mutlak kepada rencana
Allah! Maka nasihat Tuhan Yesus agar mereka berdoa dan
berjaga-jaga sungguh tepat karena mereka akan mengalami
pencobaan untuk menolak rencana Allah demi memenuhi kepentingan
diri sendiri (ayat 38).


Pergumulan Yesus di taman Getsemani tidak mungkin terulang pada diri
para murid-Nya masa kini, karena hakikat pergumulan itu berbeda.
Yesus bukan berperang melawan kedagingan. Perjuangan kita adalah
melawan sikap hidup yang berpusat pada diri sendiri karena kita
adalah milik Allah. Bukan perjuangan yang mudah karena selain
diri sendiri, Iblis pun tidak ingin kita taat pada Allah. Ia
akan memakai segala daya, termasuk bujuk rayu dunia untuk
membawa kita kepada pilihan-pilihan yang meleset seakan layak
untuk dipertimbangkan. Ingat hidup yang sudah ditebus menjadi
milik Kristus adalah hidup yang hanya mengenal kata,
"Kehendak-Mu Bapa yang jadi, bukan kehendakku."

Scripture Union Indonesia © 2017.