Pelayan Tuhan

Markus 6:6-13

Penolakan orang banyak untuk memercayai Yesus membuat Dia mengalihkan
perhatian dari orang banyak, untuk kemudian mengajar dan melatih
murid-murid-Nya (Mrk. 6:6b-8:30). Ini merupakan bagian penting
dari pelayanan Yesus karena merupakan persiapan bagi para murid
untuk pelayanan di masa-masa yang akan datang.


Sebagai bagian dari pelatihan, Yesus mengutus murid-murid-Nya pergi
berdua-berdua (ayat 7). Fakta ini mengajar kita tentang
pentingnya persekutuan dan kerja sama dalam melayani Tuhan. Dua
orang tentu bisa bekerja lebih baik daripada seorang diri. Mereka
dapat saling menguatkan.


Kemudian Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa atas roh jahat.
Namun mereka tidak boleh membawa perbekalan (ayat 8-9). Lalu
bagaimana mereka memenuhi kebutuhan? Mereka harus bergantung pada
Allah. Dengan cara demikian, Yesus memang ingin mengajar mereka
beriman bahwa Allah sanggup menyediakan keperluan mereka. Sebab
itu mereka tidak boleh pilih-pilih tempat tinggal, apalagi karena
alasan ingin mencari tempat yang lebih nyaman (ayat 10).


Lalu bagaimana bila orang tidak mau menerima mereka? Tentu mereka
tidak boleh merasa rendah diri, takut, apalagi jadi mundur.
Mereka harus bertindak atas otoritas yang Tuhan telah berikan
pada mereka. Sebab itu mereka harus memperingatkan orang tersebut
(ayat 11). Setelah Yesus mempersiapkan mereka, mereka pun pergi
memberitakan pertobatan (ayat 12), mengusir setan-setan, dan
menyembuhkan yang sakit (ayat 13). Dengan melakukan semua itu,
mereka menunjukkan bahwa kerajaan Allah datang dengan kuasa.


Dari perikop ini, kita belajar bahwa pelayan Tuhan harus hidup
bergantung pada Allah. Baik dalam melakukan tugasnya maupun dalam
hal pemenuhan kebutuhan hidupnya. Namun bagi kita yang dilayani,
itu bukan alasan bagi kita untuk tidak memperhatikan kebutuhan
hamba-hamba Tuhan yang melayani kita. Melalui kitalah, Tuhan
menyatakan pemeliharaan-Nya atas pelayan-pelayan-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.