Orang benar mewarisi bumi

Mazmur 37:21-40

Berulang kali di mazmur ini, orang benar disebut-sebut akan mewarisi
negeri/tanah (ayat 9, 11, 22, 29, 34). Apa maksud mewarisi
negeri/tanah?


Di Perjanjian Lama, yang disebut sebagai umat Tuhan adalah bangsa
Israel. Kepada mereka, Tuhan telah memberikan tanah Kanaan
sebagai tempat tinggal mereka, sesuai dengan janji-Nya kepada
Abraham. Jadi mewarisi tanah merupakan tanda bahwa Tuhan
menyertai dan memberkati mereka. Dengan tanah yang mereka miliki
dan tinggali, mereka bisa membangun kehidupan yang makmur dan
sejahtera. Janji Tuhan nyata bagi anak-anak-Nya (ayat 23-26).
Namun, bukan hanya Tuhan memberkati dan memelihara mereka lewat
tanah yang menjadi sumber kehidupan mereka, mereka juga harus
menegakkan keadilan dan kebenaran bagi sesama umat Tuhan, bahkan
juga bagi orang-orang asing yang tinggal di antara mereka (ayat
27-29). Mewarisi tanah merupakan anugerah sekaligus tanggung
jawab. Ketidaksetiaan mereka dalam menjalankan sisi tanggung
jawab itu akan mengakibatkan penghukuman. Salah satu hukuman yang
paling keras, yang Tuhan bisa jatuhkan kepada umat-Nya, kalau
mereka terus menerus berdosa dengan mengkhianati Tuhan, adalah
kehilangan negeri perjanjian dan terbuang ke negeri orang lain
(Ul. 28:64-68).


Oleh sebab itu pemazmur mendorong umat Tuhan mempraktikkan hidup yang
serasi dengan anugerah-Nya. Orang yang fasik, yang dengan sombong
menjalani hidup dengan melawan Tuhan, tak akan memiliki masa
depan (ayat 35-36, 38). Sebaliknya orang-orang yang hidup benar
akan Tuhan pelihara (ayat 37, 39-40).


Kalau hidup kita saat ini tertekan oleh ulah orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan, bertahanlah dalam kesetiaan dan ketekunan iman.
Pada waktunya Tuhan akan membalikkan keadaan. Mereka yang jahat
justru akan hancur, sedangkan orang yang bersandar pada Tuhan
akan menikmati pertolongan dan segala berkat-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.