Tanda orang percaya

1Yohanes 3:11-24

Kekristenan bermakna "hubungan pribadi dengan Kristus". Tampaknya
hanya ada dua pribadi yang terlibat di dalamnya, yaitu orang
percaya dan Kristus. Meski demikian, bagaimana seorang percaya
memperlakukan dan mengasihi saudara seiman, terkait juga di dalam
relasi itu. Ketika seseorang menjadi Kristen, ia tidak lagi
dikuasai dosa, ia mulai melakukan apa yang benar, dan mulai
mengasihi saudara di dalam Kristus (ayat 11). Kasih bisa menjadi
indikator keselamatan di dalam diri seseorang (ayat 14).


Kita tidak perlu terkejut bila dunia membenci kita (ayat 13), tetapi
kita harus heran bila ada kebencian di dalam tubuh Kristus.
Yohanes memakai kisah Kain sebagai contoh kegagalan dalam
mengasihi (ayat 12). Kain gagal karena tidak beriman (Ibr. 11:4).
Lalu lahir ketidaktaatan yang berakhir pada kebencian; lahir
kesombongan yang menghasilkan panas hati (Kej. 4:5). Kebencian
dapat ditunjukkan secara aktif maupun pasif. Di mata Allah,
membenci saudara sama dengan membunuh dia di dalam hati (ayat
15). Perbedaan kebencian dan pembunuhan terletak pada
tindakannya, sikap hatinya sama! Walau tidak melakukan tindakan
membunuh secara langsung (mungkin karena takut dihukum), terselip
harapan bahwa orang itu bisa lenyap. Penolakan terhadap seseorang
juga berarti memperlakukan orang itu seolah dia telah mati.


Mereka yang menyatakan diri sebagai Kristen harus saling mengasihi.
Ini bukan tugas! Ini bukti kekristenan sejati! Di mana tidak ada
kasih, di situ iman mati. Bila kita tidak mengasihi saudara
seiman, orang Kristen macam apa kita? Kasih sejati bukan hanya
ada di dalam hati atau mulut, tetapi dinyatakan melalui tindakan.
Ujian mengasihi bukan hanya melakukan tindakan yang dramatis dan
heroik. Berbagi makanan dengan mereka yang kelaparan atau berbagi
rezeki dengan mereka yang kekurangan, merupakan tindakan kasih
yang nyata (ayat 17-18). Jangan biarkan kasih kita hanya ada di
bibir tanpa aksi nyata. Kita harus menyatakan kasih dalam
tindakan dan kebenaran, dalam aksi dan dalam kejujuran.

Scripture Union Indonesia © 2017.