Menggali lubang kubur sendiri

Yeremia 44:20-30

ikap terang-terangan melawan Tuhan adalah sama dengan sikap mencari
mati. Itulah kesimpulan Yeremia terhadap sikap pembangkangan umat
yang terlalu berani di ay. 15-19. Mereka telah menetapkan untuk
menjadikan “ratu surga” sebagai sesembahan mereka, dan bukan
Tuhan! Mereka pasti akan merasakan sendiri akibatnya!


Pertama, dengan menolak Tuhan demi “ratu surga”, Tuhan tidak lagi
menjadi sumber hidup mereka. Dengan sendirinya sumber hidup ada
pada “ratu surga.” Mereka telah menyerahkan “nasib” mereka ke
tangan berhala yang hampa, yang tidak memiliki kuasa sedikit pun
untuk menolong mereka. Sedangkan kedua, dengan menolak Tuhan,
yang kepada-Nya mereka terikat Perjanjian Sinai, mereka harus
menuai murka-Nya sebagai akibat pengkhianatan keji mereka.


Sekali lagi nubuat “ancaman” Yeremia ini menegaskan nasib semua umat
Yehuda yang melarikan diri ke Mesir. Mesir akan dilibas oleh
Babel (30) dan sebagian besar dari umat Yehuda di Mesir akan
mengalami kebinasaan (27-28). Mengapa ada sisa sedikit yang akan
terluput (28b)? Pertama-tama, karena belas kasih Tuhan tentunya.
Juga karena dari sisa umat tersebut akan keluar pengakuan bahwa
tidak ada pengharapan di luar Tuhan (29)! Orang yang menolak
Tuhan sebenarnya sedang menggali kuburnya sendiri. Menolak Tuhan
sama saja menolak hidup karena Dia satu-satu-Nya sumber hidup.
Penolakan akan Tuhan dapat terlihat di dalam berbagai aspek
hidup. Misalnya, berguru pada orang-orang pintar, menindas
orang-orang kecil yang kepada mereka Tuhan berpihak, mencari
keselamatan dan keuntungan diri dengan berkolusi dengan
pihak-pihak yang jelas tidak bertuhan. Dan ada berbagai
bentuk-bentuk pembangkangan yang jahat terhadap Tuhan. Siapa pun
yang berbuat demikian akan menuai kehancuran kalau tidak cepat
bertobat!


Renungkan: Pertobatan harus dimulai dari dalam umat Kristen. Apakah
Anda setia menjalani pertobatan?

Scripture Union Indonesia © 2017.