Jangan keraskan hati

Yeremia 13:15-27

Dua peringatan sebelum ini menyangkut penyimpangan dari maksud Allah
(13:1-11) dan dosa-dosa lepas kendali (13:12-14). Peringatan
ketiga ini ditujukan kepada kesombongan Yehuda. Kemuliaan harus
ditujukan kepada Allah saja dalam bentuk kerendahan hati dan
penundukan diri umat. Keengganan merendah terhadap Allah membuat
Yehuda berselingkuh dengan Baal dan dewa dewi bangsa lain. Oleh
karena itu, peringatan keempat dan kelima menyusul dalam bentuk
ratapan terhadap raja dan ibu suri (18-19) dan terhadap
kehancuran akibat dari kekerasan hati tersebut (20-27).


Tuhan sendiri akan menghukum Yehuda dengan menyerahkan mereka ke
dalam tangan bangsa selingkuhan mereka. Pacar gelap mereka akan
berbalik menjadi penjarah dan penjajah mereka (19-21).
Kedahsyatan dari hukuman itu digambarkan dengan beberapa hal.
Pertama, Yehuda akan seperti sekam yang diterbangkan angin (band.
Mzm. 1:4) kocar-kacir oleh pembuangan (Yer. 13:24). Kedua, mereka
akan tinggal di tanah pembuangan, kebalikan dari penetapan Tuhan
untuk mereka tinggal di Tanah Perjanjian (25). Ketiga, Tuhan akan
mempermalukan mereka di hadapan para musuh mereka (26).


Yeremia masih berharap Yehuda bertobat supaya hukuman keras Tuhan
tidak jadi dijatuhkan (15-17). Tampaknya pengharapan Yeremia ini
sia-sia belaka karena Yehuda telah mengeraskan hati (23). Dahsyat
akibat dosa pada sikap keras! Ancaman hukuman tidak cukup membuat
Yehuda jera. Hanya kemurahan hati Allah, belas kasih Ilahi dalam
penebusan Kristuslah yang sanggup membongkar kedegilan hati yang
telah membusuk dalam dosa. Itu sebabnya, jangan keraskan hati
tatkala nasihat firman dan teguran Roh Kudus menyapa Anda. Atau
Anda mau menunggu murka-Nya menimpa dan menghancurkan Anda?


Camkan: Jangan biasakan diri dengan dosa. Pekalah dan jauhilah
dosa sekecil apa pun!

Scripture Union Indonesia © 2017.