Dikuatkan dalam keletihlesuan

Yeremia 11:18-12:6

Yeremia bukan hanya dibenci oleh banyak orang karena nubuatnya yang
radikal, tetapi juga oleh orang-orang sedaerahnya, Anatot (11:21)
bahkan kaum keluarganya sendiri (12:6). Mungkin sekali mereka
tidak senang bahwa Yeremia mendukung tindakan pembaruan yang
Yosia lakukan. Mereka bahkan sampai berniat jahat.


Semula Yeremia tidak menyadari sikap jahat orang-orang sekitarnya
kalau Tuhan tidak membukakannya kepadanya (11:18-19). Adalah
manusiawi bila Yeremia sedih ketika menyadari hal tersebut.
Bahkan berbalik mempertanyakan keadilan Allah terhadap dirinya.
Sesetia dan sekuat apa pun diri Yeremia, ia tergoncang juga oleh
kejadian tersebut.


Yeremia mengajukan pergumulan manusiawinya lebih lanjut demi memahami
aspek keadilan tindakan Allah. Mengapa kepada orang yang tidak
benar, tidak setia, perusak lingkungan, sepertinya diberi
kebahagiaan sampai keturunannya (12:1-2). Bagi Yeremia mereka
pantas dihukum karena merekalah biang keladi kerusakan umat (3,
4). Jawab Tuhan menantang Yeremia untuk bersikap dewasa dan teguh
dalam panggilan-Nya. Ia harus berani, harus menerima ancaman dan
bahaya tersebut sebagai bagian yang justru menjadi alat Tuhan
menempa dia mampu memikul tugas dan menghadapi tantangan lebih
hebat di depan. Apa pun tantangan yang menghadang dari luar,
Tuhan berdaulat dan berkuasa memakainya secara luar biasa.


Apa yang dialami Yeremia juga bisa dialami banyak pelayan Tuhan masa
kini. Kehidupan dan isi pelayanan yang berpaut pada firman memang
bisa menumbangkan reaksi perlawanan dari orang yang tidak
bersedia tunduk kepada Allah. Percayalah bahwa Allah adil, akan
membalas semua tindak kejahatan dan melindungi orang-orang-Nya.


Doaku: Tuhan, aku bersyukur dan percaya pada-Mu bahwa ketika
aku setia melakukan kehendak-Mu, Engkau di pihakku, memberikan
damai dan kekuatan.

Scripture Union Indonesia © 2017.