Pujian bagi Tuhan

Mazmur 117

Ada saat untuk menaikkan puji-pujian yang sarat dengan kebenaran
teologis. Ada juga saat untuk menaikkan puji-pujian yang kental dengan
kehangatan kasih kepada Tuhan. Pujian jenis yang pertama biasanya
berisi syair yang panjang yang melaluinya kita merenungkan kebenaran-
kebenaran yang membuat kita memuliakan Allah. Pujian jenis yang kedua
sebagaimana yang nyata dalam mazmur ini: singkat, padat, kental emosi,
dan dengan mudah dapat didengarkan.


Kedua ciri pujian ini perlu kita kembangkan seimbang agar kualitas
ibadah dan kerohanian kita semarak dan mantap. Meski singkat tidak
berarti tidak ada sentralitas teologis penting di dalam mazmur ini!
Ada dua unsur inti, yaitu ajakan untuk memuji Tuhan yang ditujukan
kepada semua bangsa (1), dan dasar sekaligus isi pujian tersebut
kepada Allah. Inilah yang membentuk inti dari puji-pujian yang benar
di hadapan Tuhan, yang perlu kita jadikan pola juga bagi puji-pujian
kita (2).


Undangan ini ditujukan kepada segala bangsa dan suku bangsa (bhs.
Ibrani menggunakan dua istilah berbeda). Ini petunjuk bahwa pemazmur
menulis mazmur ini dengan kesadaran akan hadirnya suku-suku bangsa
lain di tengah-tengah Israel, yang membuat Israel makin peka akan
misinya kepada bangsa-bangsa lain. Kepekaan misi dalam ujud meng-ajak
semua bangsa dan semua kaum memuji Tuhan bersumber pada keyakinan iman
bahwa Allah adalah Allah semua bangsa.


Alangkah indahnya apabila dari keragaman suku, kaum, dan bahasa kita
lahir respons pujian memuliakan Allah dengan sehati. Setiap orang
Kristen perlu memiliki kerinduan melihat ini sebagai visi hidupnya dan
gerejanya. Visi itu hanya dapat digenapi bila misi menyaksikan Kristus
kita jalani dengan tekun dan setia.


Responsku:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Scripture Union Indonesia © 2017.