Teladan untuk pelayanan

Yohanes 13:12-20

Dengan membasuh kaki mereka, Yesus memperagakan kepada para
murid-Nya dua prinsip dasar yang harus mereka pahami, sebelum Ia
mengutus mereka untuk meneruskan pekerjaan-Nya setelah Ia kembali
kepada Bapa. Pertama, hanya kematian Yesus yang memungkinkan mereka
"mendapat bagian" di dalam Dia (ayat 6-10). Kedua, kerendahan hati
Yesus menjadi teladan bagi pelayanan mereka terhadap sesama (ayat
12-17). Seorang murid Yahudi sesekali membasuh kaki gurunya, tetapi
tidak pernah terjadi sebaliknya. Yesus, Tuhan dan Guru, telah
melakukan yang tidak lazim untuk menjelaskan prinsip penting ini dan
Ia menugasi para murid-Nya untuk saling melayani dalam kerendahan
hati (ayat 14, 15).


Kedua prinsip ini dijumpai juga dalam Mrk. 10:42-45, yang menurut
Luk. 22:24-27 berlangsung pada perjamuan malam. Yang ingin menjadi
besar harus menjadi pelayan, kata Yesus, dan Ia sendiri telah
melayani dengan memberikan nyawa-Nya. Selanjutnya, Yoh. 15:12-13
memperjelas apa yang Yesus maksudkan dalam Yoh. 13:15, yaitu agar
"kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu."


Pelayanan kepada sesama dalam kerendahan hati dikaitkan oleh Yesus
dengan pengutusan para murid (ayat 16, 20). Yesus mengingatkan
mereka akan status mereka sebagai "hamba" dan "utusan." Seriusnya
peringatan ini ditandai oleh penekanan pada awal kedua ayat
tersebut: "Sesungguhnya (Yun. Amen, amen) Aku berkata kepadamu."
Para murid harus siap saling membasuh kaki satu sama lain. Tugas
mereka dan juga kita, para murid-Nya bukanlah menjaga, meningkatkan,
atau mempertahankan harga diri atau status. Jika Guru dan Pengutus
mereka rela melakukan pekerjaan yang teramat hina, yang hanya budak
nonyahudi boleh melakukannya, maka para murid-Nya pun selaku hamba
dan utusan, harus rela melakukan hal yang sama (bdk. Yoh. 15:20).
Murid yang melakukannya adalah murid yang berbahagia (Yoh. 13:17).


Responsku: _________________________________________________

Scripture Union Indonesia © 2017.