Berani masuk ke hadirat Tuhan

Ibrani 10:19-25

Dengan paparan yang jelas akan imamat Kristus yang sempurna itu,
penulis Ibrani menantang para pembaca surat Ibrani untuk tidak
lagi ragu akan iman mereka. Yesus adalah jalan masuk kepada Allah.
Dua ciri dari jalan ini adalah baru dan hidup (ayat 20). Baru
berarti segar, tidak seperti Perjanjian Sinai yang sudah "usang"
(band. 8:13). Hidup berarti abadi karena Kristus senantiasa hidup
sebagai pengantara mereka (band. 7:25).


Tuhan Yesus bukan hanya pengantara kepada Allah, Dia juga kepala Rumah
Allah (ayat 21). Artinya Dialah yang mengatur siapa yang boleh
masuk ke tempat kudus Allah. Dia yang akan menyambut kita, orang
yang percaya kepada-Nya, untuk masuk, tinggal, dan menikmati
hadirat Allah selama-lamanya. Hanya dengan hati nurani yang sudah
disucikan oleh Kristus sendiri kita dapat menikmati hadirat-Nya
(ayat 22). Agar nurani yang sudah bersih ini tetap menjadi bersih,
bahkan semakin peka akan kehendak-Nya, penulis Ibrani mendorong
para pembacanya agar bertekun dalam iman (ayat 22), berpegang pada
pengharapan kepada Allah yang setia (ayat 23), serta hidup dalam
kasih dan perbuatan baik (ayat 24). Agar tiga kebajikan Kristen
ini benar-benar menjadi nyata, anak-anak Tuhan harus meningkatkan
relasi pribadi mereka dengan Allah. Ini kita alami dalam ibadah
dan relasi antar sesama melalui saling menasihati dan memotivasi
dalam persekutuan Kristen (ayat 25).


Oleh anugerah Allah di dalam Kristus, kita yang sudah disucikan berani
menghampiri takhta Allah. Dengan iman yang teguh, kita melangkah
maju penuh pengharapan akan penggenapan janji-janji surgawi dan
mengisi kehidupan ini dengan melakukan berbagai perbuatan baik
oleh dorongan kasih Allah. Itulah buah-buah rohani yang dapat kita
persembahkan ke hadirat-Nya.


Renungkan: Kristus sudah membuka jalan masuk ke Allah Bapa. Apakah
yang akan kita bawa dan persembahkan kepada Dia?

Scripture Union Indonesia © 2017.