Yesaya 65:1-16

Wartakan anugerah-Nya
"Percuma menjadi orang Kristen, orang yang bukan Kristen justru
lebih bermoral," demikian sering kita dengar komentar orang yang
menolak ketika diajak untuk percaya kepada Yesus. Komentar
manusia itu bisa saja salah, tetapi bagaimana jika komentar
senada datang dari Allah?


Bagi Allah, Israel jauh lebih bobrok dan jahat dibanding dengan
mereka yang tidak mengenal Allah. Itulah alasan Allah menyatakan
diri kepada bangsa-bangsa kafir (ayat 1,2). Israel bukan saja
menjauhi Allah dan memesrai berbagai dewa dewi kekejian, bahkan
mereka memutarbalikkan moralitas (ayat 4,5). Allah tidak
membiarkan kekudusan-Nya dihina oleh umat-Nya. Pedang Allah
dihunus untuk membantai mereka yang dalam tindakannya
membuktikan kepalsuan mereka (ayat 12). Tindakan kejam Allah ini
adalah kebaikan Allah untuk memurnikan dan mengobarkan kerinduan
mereka yang sungguh-sungguh melayani Allah (ayat 8-11).


Israel yang menolak dipakai menjadi saksi-Nya akan menuai hukuman.
Allah akan menyatakan siapa Diri-Nya di hadapan segala bangsa
(ayat 6-7). Kesusahan dahsyat akan dialami orang yang menolak
menyembah-Nya, tetapi kebaikan-Nya akan diterima orang yang
takut akan Dia (ayat 13-15). Perbuatan Allah itu bermakna ganda,
yakni supaya umat-Nya menyak-sikan keperkasaan-Nya dan supaya
bangsa-bangsa mengakui kuasa-Nya (ayat 8-12). Kelak, semua orang
akan mengakui bahwa Allah Israel adalah Allah sejati. Nama-Nya
akan diingat dan disebut orang yang mencari Allah sejati (ayat
16).


Orang Kristen harus berbeda dari orang yang belum mengenal Yesus!
Beda bukan karena orang Kristen lebih baik atau diistimewakan
Tuhan, tetapi karena karya penyelamatan Yesus. Orang Kristen
memiliki Tuhan yang diabdinya sepenuh hati. Dia adalah pusat
hidupnya. Dia hadir menguduskan dan memperbarui terus hidup
kita. Roh Allah terus-menerus membuat perbedaan bahkan antara
Kristen yang sungguh taat kepada-Nya dari yang hanya namanya
saja Kristen.


Renungkan:
Jika Ia Tuhanku, hamba siapakah aku?

Scripture Union Indonesia © 2017.