Keselamatan bagi segala bangsa

Kisah 15:13-21


Rencana Tuhan untuk membukakan mata para pemimpin gereja akan
misi-Nya sungguh indah. Ia telah mengilhami Paulus dan Barnabas
untuk pergi ke Yerusalem. Ia telah menyatakan kehendak-Nya bagi
bangsa-bangsa lain melalui pendapat Petrus. Kini, Ia pun
membimbing Yakobus untuk mengingatkan peserta persidangan itu
tentang rencana keselamatan-Nya bagi bangsa nonyahudi.


Yakobus memulai pidatonya dengan menyatakan persetujuannya terhadap
khotbah Petrus (ayat 14). Inti pidato Yakobus ini adalah:
Pertama, tujuan Allah membangun kembali dinasti Daud melalui
Yesus, bukan hanya untuk keselamatan Israel melainkan juga untuk
bangsa-bangsa lain (ayat 16-17). Hal ini telah dinubuatkan oleh
para nabi PL yang artinya sudah jelas sejak semula (ayat
15,18). Jadi, dengan pernyataan ini, Yakobus menyetujui dan
mendukung misi Paulus dan Barnabas (ayat 19). Kedua, keinginan
Allah adalah supaya umat-Nya memiliki kehidupan yang kudus dan
berkenan pada-Nya sesuai dengan prinsip Hukum Musa (ayat 20-21).
Dengan demikian, Yakobus menegaskan bahwa hukum Taurat bukan
lagi menjadi syarat keselamatan (misalnya: praktik sunat)
melainkan sebagai petunjuk untuk hidup kudus (misalnya: tidak
menyantap makanan persembahan berhala).


Apakah ciri yang membedakan antara orang percaya dengan orang kafir?
Adanya anugerah keselamatan yang sudah diberikan Allah melalui
pribadi Yesus Kristus. Keselamatan itu kita peroleh bukan karena
kita telah menjalankan syarat agamawi, peraturan gereja, ataupun
perbuatan-perbuatan baik. Seharusnya dasar anugerah Allah inilah
yang kita tuangkan dalam perilaku sehari-hari yaitu menjaga diri
hidup kudus sesuai dengan kehendak-Nya.


Renungkan:
Usaha Iblis untuk memecah Gereja dan membungkam pekabaran Injil
akan gagal ketika anak-anak Tuhan peka terhadap kehendak-Nya dan
bersehati taat melakukannya.

Scripture Union Indonesia © 2017.