Respons terhadap nubuat

2Raja 8:1-15


Respons seseorang yang tepat terhadap firman Tuhan akan
menghasilkan sukacita dan damai sejahtera. Respons yang tepat
akan muncul dari sikap hati yang benar di hadapan-Nya.


Perempuan Sunem adalah contoh orang yang merespons nubuat Elisa
dengan percaya dan taat. Oleh karena itu, ia diluputkan dari
bahaya kelaparan yang menimpa Israel selama tujuh tahun (ayat
1-2). Imannya diakui bahkan dihormati oleh Yoram, raja Israel
sehingga perempuan Sunem itu mendapatkan kembali rumah dan
ladangnya yang sudah diserobot orang lain ketika ia mengungsi ke
Negeri Filistin (ayat 6).


Sebaliknya, respons Hazael menunjukkan kepalsuannya. Panglima perang
Aram ini dinubuatkan Elisa bahwa dirinya akan menjadi pembunuh
umat Allah dan juga akan mengudeta rajanya sendiri, Benhadad
(ayat 10-12). Respons Hazael dalam ayat 13 ini menunjukkan
kerendahan hatinya yang munafik. Ayat ini bisa diterjemahkan,
"Anjingkah aku, sehingga aku akan melakukan perbuatan besar
itu?" Hazael berlaku seolah-olah menolak nubuat Elisa bahwa
dirinya akan melakukan perbuatan keji itu. Akan tetapi, tindakan
Hazael kemudian yang membunuh Raja Benhadad jelas menunjukkan
ambisinya untuk menjadi raja Aram (ayat 15). Kelak terbukti
bahwa Hazael akan menjadi perongrong wilayah Israel yang
akhirnya menaklukkan Israel (ayat 10:32-33).


Persoalan yang biasanya mengganggu banyak gereja di Indonesia adalah
sikap para pemimpin yang tidak tulus dalam menggembalakan domba
Allah. Akibatnya muncul kekisruhan yang menjurus pada perpecahan
gereja. Betapa ironis, mereka yang seharusnya memberitakan
firman Tuhan dengan benar justru memutarbalikkannya menurut
kepentingan diri mereka sendiri. Akibatnya gereja tidak
bertumbuh secara rohani.


Camkan:
Banyak membaca firman Tuhan tanpa merespons dengan ketulusan,
akan menjadikan Anda batu sandungan buat sesama anak Tuhan!

Scripture Union Indonesia © 2017.