Nama TUHAN adalah jaminan

Keluaran 5:22-6:12


Tujuan Firaun agar bangsa Israel meragukan dan melupakan Allah
dengan cara menambah beban kerja paksa nampaknya berhasil.
Situasi bangsa Israel semakin menyesakkan dan keputusasaan
teramat berat menekan mereka. Dalam situasi ini, umat Israel
tidak mampu melihat kuasa Tuhan justru sedang bekerja (ayat
6:8). Bahkan Musa pun telah menjadi tawar hati. Musa merasa
bersalah dan menganggap dirinya sebagai penyebab kesengsaraan
bangsanya. Musa juga menuduh Allah yang mengutusnya untuk
berbicara kepada Firaun sebagai Allah yang bengis (ayat
5:22-23).


Allah memiliki rencana keselamatan bagi umat-Nya, yakni membawa
mereka ke Tanah Kanaan (ayat 6:6-7). Apa dasarnya? Pertama,
Perjanjian Allah dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Di sini Allah
memperkenalkan diri dengan nama TUHAN, yang menyatakan Jati
Diri-Nya sebagai Yang Setia pada Perjanjian-Nya (ayat 2-3).
Nama TUHAN ini menjadi dasar bahwa janji-Nya akan digenapi
(ayat 5,6,7). Kedua, Allah telah mendengar seruan penderitaan
umat-Nya (ayat 4-5). Oleh karena janji-Nya dan nama-Nya, Ia
akan menyelamatkan mereka. Sedangkan bagi Firaun, Allah akan
menunjukkan kedahsyatan kuasa-Nya (ayat 5:24). Allah akan
memperkenalkan diri-Nya kepada Firaun bahwa Ia adalah Allah
Yang Mahakuasa, yang mengatasi segala ilah termasuk sesembahan
Mesir (ayat 6:2-5). Inilah perintah Allah kepada Musa untuk
kembali disampaikan kepada Firaun saat ia menghadapnya (ayat
9-10,12).


Saat berada dalam bayang-bayang penderitaan kita sulit untuk
tetap memercayai Tuhan. Namun, jika kita mau berdiam diri di
hadapan-Nya dan merenungkan kasih setia-Nya, kita akan
menemukan bahwa Tuhan adalah Allah yang setia. Sebagaimana bagi
umat Israel nama TUHAN menjadi pegangan, maka bagi kita nama
Yesus meneguhkan bahwa janji-Nya Ya dan Amin. Dia akan memberi
kekuatan bagi kita untuk bertahan dalam penderitaan dan berharap
kepada-Nya.


Ingat:
Nama-Nya adalah Ya dan Amin untuk setiap janji dan firman-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.