Yesus membongkar kesesatan

Matius 23:16-28


Mulai ayat 13 Tuhan Yesus menujukan tujuh kata-kata celaka-Nya
kepada para pemimpin rohani waktu itu. (Ayat 14 tidak terdapat
dalam naskah yang dianggap lebih awal). Bila di pasal 22 Tuhan
Yesus mematahkan taktik licik mereka dengan jawaban-jawaban yang
tepat dan berkuasa, dalam pasal ini Tuhan secara langsung
melawan dan membongkar kesalahan dan kejahatan mereka.


Yesus menyebut mereka celaka sebab mereka buta rohani (ayat 16) dan
munafik (ayat 23,25,27). Mereka buta sebab berpikir salah
tentang hal apa yang mendasari pengudusan. Yang lebih penting
dan yang menguduskan, yaitu Allah dan hal-hal dari Allah (ayat
20-22) mereka tempatkan lebih rendah daripada tata cara atau
alat yang sesungguhnya justru perlu dikuduskan. Yesus juga
menelanjangi tiga macam kemunafikan mereka. Pertama, mereka
melaksanakan aturan ibadah secara rinci, tetapi mengabaikan
hakikat ibadah, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan
(ayat 23). Kedua, mereka kudus lahiriahnya saja, hati mereka
serakah dan rakus (ayat 25). Ketiga, mereka kudus di hadapan
manusia, tetapi hati mereka busuk penuh berbagai manifestasi
maut (ayat 27). Di mata Allah mereka seperti kubur berkapur
indah, namun berisikan bangkai.


Mudah sekali kita terjebak berpikir bahwa ucapan tajam Yesus ini
hanya untuk para pemimpin agama waktu itu. Memang konteks
historis ucapan ini perlu kita terima, namun ucapan celaka ini
harus juga dengan serius kita camkan. Ini merupakan kebalikan
dari ucapan bahagia Yesus di pasal 5. Ini memperingatkan kita
bahwa Juruselamat yang penuh kasih dan mengampuni kita melalui
kematian-Nya juga adalah Tuhan yang kudus yang menuntut bahwa
karya keselamatan-Nya berdampak nyata dalam kehidupan
sehari-hari kita. Iman kita harus disertai perbuatan serasi.
Ibadah kita harus disahkan oleh sikap hati dan perbuatan sosial
yang sepadan.


Camkan:
Yesus yang berkata "bahagialah…" juga adalah Ia yang tegas
berkata "celakalah…" Kata-kata mana ingin kita dengar dari Dia
tentang kita?

Scripture Union Indonesia © 2017.