Doa berkat.

I Raja-raja 8:54-66
Minggu ke-10 sesudah Pentakosta

Akhir sebuah ibadah, biasanya ditutup dengan doa berkat yang
dilakukan oleh pemimpin umat. Demikian juga ibadah penahbisan
rumah Allah yang didirikan oleh Salomo ditutup dengan doa
berkat. Dalam kesempatan ini Salomo bertindak sebagai raja dan
imam, menyampaikan pengajaran, menaikkan doa, dan memberi
berkat. Tindakan Salomo ini kelak sepenuhnya digenapi oleh Tuhan
kita, Yesus Kristus, sang Nabi, Imam, Raja sejati, melalui-Nya
kita beroleh pendamaian dan berkat ilahi.


Salomo mempersembahkan korban yang bermakna penyembahan bagi Allah
(ayat 62-64). Doa syukur dipanjatkan karena Allah menyediakan
"Tempat perhentian" bagi umat. Biasanya istilah "Tempat
perhentian" ini dipakai untuk menunjukkan tanah perjanjian.
Namun dengan berdirinya Bait Allah, mereka merasakan bahwa semua
yang Allah janjikan kepada mereka sebagai suatu bangsa sudah
lengkap. Mereka sudah memiliki wilayah dan UUD berupa Hukum
Taurat. Mereka juga memiliki Raja Salomo sebagai pemimpin
politik mereka. Ditambah bangunan Bait Allah secara simbolis
menyatakan kehadiran "Raja atas segala raja" dalam kehidupan
mereka. Apa lagi yang mereka butuhkan?


Lalu sebagai bentuk doa syukur Salomo atas kebaikan Allah, maka
diadakan perayaan bersama umat Israel selama tujuh hari (ayat
65-66). Namun, di balik pengucapan syukur itu ada kesadaran
bahwa semua anugerah itu tidak menjamin mereka tetap diberkati.
Berkat hanya akan terus mengalir kalau ikatan perjanjian itu
tetap dipelihara. Oleh sebab itu doa permohonan Salomo adalah,
"Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah
menyertai nenek moyang kita" (ayat 57) dan "Hendaklah
dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala
jalan yang ditunjukkan-Nya, ..." (ayat 58). Di balik pernyataan
permohonan ini ada kesadaran bahwa tanpa anugerah, tidak mungkin
Israel bertahan setia kepada Allah.


Renungkan:
Yang terpenting dari berkat itu adalah si pemberi berkat.
Kehadiran Allah di dalam Kristus Yesus yang menyertai dan yang
menopang kita itulah berkat terbesar.

Scripture Union Indonesia © 2017.