Ujian bagi rasa keadilan Abraham.

Kejadian 18:16-33
Minggu Paskah ke-4

Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi
ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk
membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah
dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang
lain ikut menikmatinya secara limpah.


Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksud-Nya hendak menghancurkan Sodom
dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut
(ayat 20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan
hukuman atas orang berdosa.


Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya
sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan
menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal 14).
Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Sekarang apakah yang
seharusnya dilakukan Abraham dengan pengetahuan seperti itu?


Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung
jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan
sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut.
Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham
memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang
benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat 23-25). Keadilan
Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi
kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.


Saat di mana nama Tuhan kita dipertaruhkan oleh kelemahan
saudara-saudara kita, apa yang akan kita perbuat? Apakah kita
akan berdiam diri atau akan menyatakan keprihatinan kita? Mungkin
kita perlu dalam kasih dan demi kemuliaan Allah menegur saudara
kita!


Untuk dilakukan:
Jaga dirimu, agar jangan sampai oleh perbuatanmu nama Tuhan
dipermalukan. Tegur dalam kasih sau-daramu yang sedang jatuh!

Scripture Union Indonesia © 2017.