Berharga di mata Tuhan.

Lukas 15:1-10
Minggu Sengsara ke-2

Seorang penjahat besar divonis mati. Penjahat ini tidak kenal takut,
tidak ada penyesalan terhadap kejahatannya. Namun, oleh pelayanan
seorang hamba Tuhan penjahat ini bertobat. Tuturnya ketika
diwawancarai, "Saya bertobat karena dari sekian banyak orang yang
ikut kebaktian, pak pendeta menunjuk saya dan berkata 'Yesus
mengasihimu.' Saya adalah orang paling jahat di sel ini, namun
justru sayalah yang paling dikasihi."


Kalau domba seekor yang tersesat itu bisa berkata mungkin ia akan
berujar begini, "Sungguh saya berbahagia karena gembala saya
mengasihi saya. Saya dipandang sangat berharga sehingga ia
meninggalkan domba-domba lainnya untuk mencari saya." Hal yang
senada juga bisa terlontar dari mulut dirham sekeping yang hilang
itu, "Pasti ibu ini sangat menghargai saya, sehingga ia menemukan
aku yang sudah tertimbun debu di sudut rumah."


Ungkapan di atas adalah rekaan belaka. Kenyataannya adalah pemilik
domba dan empunya dirham itu juga menyatakan ungkapan perhatian
dan kasihnya kepada benda-benda miliknya itu dengan mengajak orang
lain bersukacita bersamanya (ayat 6,9). Ungkapan itu lebih dari
sekadar kegembiraan karena mendapat hadiah atau memenangkan
undian. Ungkapan itu menyatakan hati yang penuh dengan kasih dan
penghargaan yang tinggi terhadap harta miliknya itu.


Kalau untuk domba dan dirham seseorang rela bersusah payah untuk
mencari dan menemukannya, lebih lagi Tuhan yang empunya manusia.
Dia mengurbankan diri-Nya untuk keselamatan dan hidup yang kekal
kita. Malaikat-malaikat di surga yang mengenal isi hati Allah pun
turut berpartisipasi merayakannya dengan sukacita (ayat 7,10).
Sudahlah pasti Anda dan saya sangat berharga di mata-Nya dan layak
dikasihi-Nya.


Untuk dilakukan:
Tidak ada manusia yang tidak berharga untuk diselamatkan Tuhan.
Maukah Anda menjadi agen Allah untuk menemukan mereka?

Scripture Union Indonesia © 2017.