Waktu penyelamatan yang sempit.

Lukas 13:22-35
Minggu Sengsara ke-2

"Orang modern terkenal dengan kesibukan dan jadwal yang padat.
Sampai-sampai mereka tidak memiliki waktu untuk menunda pekerjaan.
Akan tetapi, untuk hal rohani, justru kebalikannya". Apakah
pernyataan ini dapat dibenarkan? Inilah tantangan buat kita,
orang-orang Kristen yang hidup pada zaman modern sekarang ini.
Kesempatan untuk mendapatkan keselamatan tidak selalu ada, dan
kita juga tidak mengetahui kapan kesempatan itu berakhir.


Atas pertanyaan mengenai jumlah orang yang diselamatkan, Yesus
menjawab justru dengan menyingkapkan urgensi waktu. Pintu sempit
menyebabkan orang harus berjuang dan berdesak-desakan dengan orang
lain untuk memasukinya. Jangan menunda-nunda mengambil keputusan.


Sikap menunda orang Yahudi disebabkan oleh keyakinan bahwa mereka
sudah pasti akan masuk Kerajaan Allah, sehingga tidak merasa
urgensinya untuk mengambil keputusan. Padahal, Yesus berkata, "Aku
tidak tahu dari mana kamu datang." Mereka tidak dikenal Yesus oleh
karena mereka tidak memilih untuk mengenal Dia. Oleh sebab itu
banyak kejutan akan terjadi. Orang yang menyangka akan masuk ke
Kerajaan Allah justru ditolak, sedangkan orang-orang yang mereka
cap kafir tetapi memiliki Yesus akan menikmatinya bersama dengan
para orang saleh Perjanjian Lama (ayat 28-30).


Yesus sendiri menyadari urgensi di dalam pelayanan-Nya. Ia berkata,
hari ini dan esok adalah untuk melayani, karena hari ketiga Dia
harus mati untuk menyelamatkan umat manusia (ayat 32-33). Yesus
menangisi Yerusalem yang menolak untuk menerima dan percaya
kepada-Nya. Maka mereka hanya akan menyaksikan peristiwa salib
tanpa dapat menikmati khasiatnya.


Untuk dilakukan:
Bila Anda belum atau tidak merasa perlu mengambil keputusan mengenai
keselamatan Anda, sekaranglah saat yang tepat.

Scripture Union Indonesia © 2017.