Misi Tuhan Yesus.

Lukas 4:14-20
Hari Epifania

Melalui sebuah penelitian terhadap beberapa perusahaan besar
yang sukses, ditemukan beberapa ciri yang penting. Ciri yang
paling penting adalah bahwa mereka memiliki visi dan misi yang
jelas untuk apa perusahaan-perusahaan itu ada.


Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus perlu memproklamirkan misi-Nya.
Caranya adalah menghadiri ibadah Sabat di kota-Nya sendiri,
Nazaret (ayat 16). Dalam kitab Yesaya, telah dinubuatkan bahwa
tugas Mesias yang akan datang adalah mewartakan kabar baik Allah
bagi umat manusia. Melalui kabar baik itu manusia terbebas dari
belenggu dosa. Kabar baik itu terdiri dari empat hal mendasar:
pembebasan dari kemiskinan, dari keterpenjaraan, dari kebutaan,
maupun dari ketertindasan. Dosa telah membuat seseorang “miskin”
segala-galanya di hadapan Allah. Orang itu buta karena tidak
dapat melihat rencana-rencana Allah bagi dunia dan bagi dirinya
sendiri, dan ia ditindas oleh rupa-rupa kuasa yang melawan
Allah. Inilah visi dan misi Yesus datang ke dunia yaitu
memberitahukan bahwa tahun rahmat Allah sudah datang (ayat
18,19; bdk. Yes. 61:1-2).


Dalam Perjanjian Lama tahun rahmat Allah bisa berupa tahun
sabat—tahun ketujuh, juga tahun Yobel—tahun kelimapuluh (Im.
25:1-22). Tahun Sabat adalah pembebasan bagi tanah dari
eksploitasi sehingga tanah dipulihkan kesuburannya. Tahun Yobel
adalah pembebasan tanah milik pusaka yang sudah digadaikan
karena hutang. Kedua tahun ini melambangkan rahmat Tuhan yang
lebih besar yang membebaskan umat dari belenggu dosa yang
mengikat dan membuat mereka menderita.


Dalam ibadah tersebut Yesus mengklaim bahwa nubuat Yesaya itu
digenapi dalam diri-Nya (ayat 21). Dia adalah Mesias, Sang
Pembebas umat manusia dari perhambaan dosa dan penderitaan
mereka.


Renungkan:
Mesias sudah datang memberitakan pembebasan dari belenggu dosa.
Apakah Anda sudah dibebaskan dari belenggu dosa?

Scripture Union Indonesia © 2017.