Mempersiapkan calon pemimpin.

Lukas 1:1-17
Minggu Advent 4

Catatan akurat Lukas menempatkan dirinya dalam jajaran sejarawan
handal pada zamannya. Apalagi tujuannya kalau bukan menyajikan
sejarah Kristen awal yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, sekaligus meneguhkan iman kepada tokoh sejarah
itu, Tuhan Yesus.


Lukas memulai kisahnya dengan kelahiran seorang penyiap jalan bagi
tokoh terbesar sepanjang sejarah besar yaitu kelahiran Yohanes.
Kelahirannya unik walaupun tidak tanpa preseden dalam sejarah
Alkitab. Ia dikandung oleh ibu yang secara biologis mustahil
mengandung. Namun, kelahirannya dinubuatkan malaikat. Itu
sebabnya sejak dalam kandungan ia telah dipenuhi oleh Roh Kudus.
Bahkan Lukas menonjolkan perannya yang lain, yaitu bahwa ia akan
membuat orang lain bersukacita, membawa orang kembali kepada
Tuhan, dan mendamaikan hubungan di dalam keluarga, pendek kata
mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.


Sehubungan dengan tugasnya, maka sejak kecil ia harus dikuduskan,
ditahirkan. Ia sejak kecil sudah dinazirkan, demikian istilahnya
pada masa itu. Berarti kehidupannya dibedakan secara sengaja,
karena memang diperuntukkan sepenuhnya melayani Tuhan. Salah
satu kriteria nazir ialah tidak boleh minum minuman keras (Bil.
6:3; bdk. Hak.17:3-5). Tugas utama Yohanes adalah mempersiapkan
suatu umat yang siap untuk dibimbing Tuhan sendiri dalam
kebenaran. Oleh sebab itu ia sejak awal dipimpin Roh Kudus serta
menjalani hidup khusus, sampai saat, ia memulai pelayanannya
(bdk. 1:80).


Calon-calon pemimpin macam apa yang kita persiapkan? Adakah sejak
dini, mereka sudah dibekali dengan doa dan firman agar Roh Tuhan
sendiri menguduskannya? Sudahkah kita bekali anak-anak kita
dengan takut akan Tuhan dan menjauhi hal-hal dosa?


Renungkan:
Generasi muda yang kita didik dan besarkan, suatu hari akan
menjadi pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan. Apakah yang
sudah kita lakukan untuk mempersiapkan mereka?

Scripture Union Indonesia © 2017.