Tangan Allah.

1Samuel 5:1-12
Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

Tulisan-tulisan PL sering menggambarkan Allah secara
antropomorfis, "seperti manusia", untuk mempermudah penceritaan
tindakan dan sifat Allah yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-
kata. Pada nas ini, Allah dinyatakan sebagai bertangan, dan
tangan-Nya itu sangat ditakuti, termasuk oleh orang Filistin.
Sebelumnya mereka telah mengakui riwayat kedahsyatan tangan Tuhan
di Mesir (ayat 4:8). Kini mereka akan mendapatkan penegasan
tentang kedahsyatan "tangan" Allah kepada mereka (ayat 6,9).
Tulah Mesir yang mereka takutkan itu, kini mereka alami.


Seorang penafsir menyatakan bahwa motivasi orang Filistin menaruh
tabut Allah di kuil Dagon adalah untuk menghormati "dewanya
Israel", yang walaupun kalah dari kekuatan dewa-dewa mereka,
tetap saja ilahi. Ternyata, Tamu Khusus dari Israel ini justru
berlaku "tidak hormat", sampai dua kali (ayat 3-4)! Pemenggalan
kepala (dan tangan, ay. 4) adalah sesuatu yang wajar dalam
peperangan (bdk. Daud vs. Goliat, 17:51). Ini (ayat 4) bermakna
bahwa dalam pertempuran boleh saja Filistin mengalahkan Israel,
tetapi Allahlah yang berjaya atas Dagon yang tersungkur, tanpa
pertempuran! Tidak hanya itu, kesia-siaan dewa-dewi Filistin
dipertegas dengan tulah kepada kota-kota yang disinggahi tabut
Allah itu (ayat 6-12). Tidak ada dewa yang menolong. Bahkan,
mereka akan mengembalikan tabut itu ke Israel (ayat 11). Allah
tetap berkuasa dengan dahsyat, walau umat-Nya terpuruk dalam dosa
dan kekalahan.


Renungkan:
Bersyukurlah bahwa tangan yang dahsyat itu adalah juga tangan
yang terulur dalam kasih melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.



Bacaan untuk Minggu ke-9 sesudah Pentakosta


II Samuel7:18-22; Roma 8:18-25; Matius 13:24-35; Mazmur 86:11-17


Lagu KJ 8

Scripture Union Indonesia © 2017.