Dua belas.

Kisah Para Rasul 1:12-26
Minggu Paskah 7

Sebagian orang menganggap bahwa Alkitab menarik karena penuh
dengan angka-angka. Bagi mereka angka-angka tersebut dapat
diolah sehingga menghasilkan angka baru, misalnya tanggal
kedatangan Yesus dll. Padahal, angka-angka Alkitab, selain
memberikan informasi jumlah, sering bersifat simbolis, bukan
untuk diutak-atik seenaknya. Mengapa para rasul merasa perlu
menambahkan satu orang untuk menggantikan Yudas? Apa lagi
mengingat bahwa tidak ada penggantian rasuli ketika Yakobus anak
Zebedeus dibunuh dua belas pasal kemudian (Kis. 12:1). Nas ini
menyediakan jawaban yang patut digali.


Pertama, bilangan kedua belas murid bukanlah penanda status, seakan-
akan merekalah petinggi yang tertinggi dari gereja mula-mula
setelah Yesus sendiri. Yesus memanggil mereka untuk menjadi
saksi, dan bilangan kedua belas murid punya hubungan erat dengan
pemahaman kedua belas suku Israel sebagai bagian dari Kerajaan
Allah (bdk. janji Yesus dalam Luk. 22:30). Kedua, pemilihan
pengganti Yudas mereka lakukan dalam ketaatan dan penantian.
Bukan karena alasan "tidak enak rasanya kalau hanya sebelas."
Matias dipilih karena kehendak Allah. Tidak ada ketergesaan dari
para rasul untuk memilih pengganti Yudas, malah selama penantian
Pentakosta mereka bertekun dalam doa (ayat 14). Para calon hanya
mereka yang benar-benar menjadi saksi langsung pelayanan Tuhan
Yesus, dari baptisan hingga kebangkitan-Nya (ayat 21-22). Proses
pemilihannya pun dimulai dengan doa penyerahan kepada Allah dan
melalui undi ala urim dan tumim (ayat 24-26). Karena itu, angka
dua belas di dalam nas ini bukanlah angka keramat. Angka dua
belas dalam nas ini adalah angka dari teladan ketaatan dan
penyerahan rasuli kepada kehendak Allah.


Renungkan:
Bahkan dalam hal yang kelihatannya logis dan jelas diperlukan,
penting bagi kita untuk lebih dahulu mencari kehendak Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.