Akibat berjumpa Yesus.

Markus 5:1-20
Minggu Sengsara 1

Hampir seluruh stasiun tv di Indonesia saat ini menyuguhkan
tontonan seram yang dikemas sedemikian rupa kepada para pemirsa.
Dari tontonan tersebut diketahui bagaimana keadaan orang yang
selalu berhubungan dengan roh-roh setan: liar, tak terkendali,
bahkan membahayakan orang lain. Karena itu kita dapat memahami
alasan mengapa masyarakat di Gerasa menjauhi orang yang dirasuk
setan. Tidak ada usaha mereka untuk menolong atau
mengendalikannya. Digambarkan bahwa orang yang dirasuk selegion
roh jahat itu telanjang, berkeliaran di kubur-kubur, tidak dapat
dikendalikan, dan membahayakan keselamatan orang lain (ayat
3,4). Keadaan seperti ini hanya akan dialami oleh orang-orang
yang "bergaul akrab" dengan kuasa kegelapan seperti mempercayai
dukun, ramalan, dlsb.


Apakah begitu berkuasanya setan sehingga tidak ada kuasa apa pun
yang dapat mengendalikan dan menguasainya? Anggapan seperti itu
tidak boleh ada dalam iman orang Kristen, sebab roh-roh jahat
itu ternyata tidak tahan menghadapi Yesus. Di hadapan Tuhan
Yesus yang penuh kuasa dan kekudusan Allah, roh-roh jahat itu
segera membongkar nasib akhir mereka: dihukum Tuhan dan binasa
(ayat 7). Cukup dengan hardikan, Tuhan Yesus mengusir mereka.
Orang yang dilepaskan dari kuasa roh jahat itu berubah, kembali
menjadi waras, berpakaian, duduk di kaki Yesus, dan memuliakan
Allah. Yesus menginginkan agar melalui perubahan yang terjadi
atas dirinya ia menjadi saksi kemuliaan Allah, memberitakannya
kepada orang-orang lain. Dia yang dulu hidup dikuasai iblis,
telah diubahkan menjadi manusia baru oleh Yesus. Tidak ada kuasa
apa pun yang tak dapat tidak dikuasai Yesus. Tak ada hidup yang
serusak apa pun yang tak dapat ditata ulang oleh Yesus.


Renungkan:
Orang Kristen harus memiliki sikap tegas untuk menolak semua
bentuk kejahatan dan keterlibatan dengan kuasa-kuasa kegelapan.

Scripture Union Indonesia © 2017.