Tidak cukup menjadi penerima.

Markus 4:1-20
Minggu Sengsara 1

Belakangan ini marak program-program S-1/S-2/S-3 instan. Ini --
selain praktik-praktik instan seperti plagiat dan suap dalam
program-program studi resmi yang terhormat dan noninstan --
menandakan mentalitas yang sudah puas menerima, namun yang tidak
lagi peduli dengan hasil yang seharusnya dihasilkan dari titel
tersebut, dan bahkan tidak merasa malu karenanya.


Pengajaran yang disampaikan Yesus melalui perumpamaan ini kontras
dengan mentalitas di atas, yang juga ditemukan dalam
kekristenan. Kadang kita sudah puas menjadi penerima dan pewaris
firman kebenaran dari Allah Bapa, Khalik Semesta, melalui Anak-
Nya Tuhan Yesus Kristus dengan perantaraan Roh-Nya yang kudus.
Wow! Titel yang megah. Tetapi, perumpamaan Yesus menunjuk bahwa
yang terpenting adalah mereka menerima firman itu menyambutnya
dan berbuah (ayat 20). Jika hanya puas menjadi penerima firman,
maka Kristen hanya akan menjadi tambahan terbaru contoh masa
kini dari ketiga jenis penerima firman pada ayat 15-19 yang
kerdil, layu dan binasa.


Bagaimana Kristen dapat berbuah? Dengan mengikuti dan
mengaplikasikan kebenaran firman dalam kehidupannya. Inilah
respons syukur yang tepat atas karunia firman, bukan kebanggaan
sempit yang menipu dan mencelakakan.


Renungkan:
Buah-buah firman adalah perbuatan ketaatan hari demi hari. Jika
demikian kita tidak hanya menerima, tetapi juga memberi.

Scripture Union Indonesia © 2017.