Tuhan tidak melupakan Anda.

Mazmur 13
Minggu Epifania

Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan
seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b).
Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan
Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang
beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang
ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya
dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5).
Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang
beriman kepada-Nya dibiarkan menderita?


Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai
goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan
menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan
berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada
Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat
(ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan
kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri
(ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan
mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup
kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar
dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak
demikian.


Renungkan:
Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan
dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita
untuk melihat dan melangkah lebih jauh.

Scripture Union Indonesia © 2017.