Wahyu 11
Minggu Ke-24 sesudah Pentakosta


Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh.

Dalam perikop ini, Yohanes diajak untuk merenungkan keberadaan
Gereja, umat Allah, yang di dalamnya Allah hadir bersemayam.
Gereja yang berjuang, tertindas dan teraniaya. Tetapi waktu
perjuangan itu dibatasi ( 42 bulan) — dan telah ditentukan
sendiri oleh Allah. Itulah masa di antara kedatangan pertama
Tuhan dan kembali-Nya sebagai Raja. Sepanjang masa itu (ayat
1260 hari=42 bulan) Gereja bernubuat sambil berkabung. Artinya,
Gereja memberitakan Injil sambil terus berprihatin dengan
kondisi dunia. Ungkapan tentang dua saksi Allah, yang berakar
dalam Kitab Zakaria, sesungguhnya mengungkapkan kualitas
kesaksian Gereja. Maksudnya, kesaksian Gereja, karena
memberitakan Injil Tuhannya, sepenuhnya dapat dipercaya. Dalam
kesaksiannya, Gereja mendapat perlawanan hebat, namun tidak
dapat dipatahkan. Bahkan malapetaka menanti setiap pihak yang
berusaha membungkam kesaksian Gereja. Meskipun demikian, ada
saat-saat di mana kelihatannya Gereja terpukul kalah oleh badai
aniaya, yakni dengan gugurnya para martir dalam jumlah besar.
Kekalahan tersebut disambut gembira oleh masyarakat dunia, yang
memang memusuhi Kristus dan Kerajaan-Nya. Kendati demikian
datang pula waktunya ketika Gereja bangkit kembali untuk
menerima kemuliaan dari Allah (ayat 11-12) yang di saat yang
sama juga merupakan penghakiman bagi dunia, yang terus-menerus
menindas Gereja (ayat 12).


Sangkakala ketujuh akhirnya dibunyikan pula, disusul dengan koor di
sorga tentang ketuhanan Allah oleh makhluk-makhluk sorgawi.
Isinya adalah perayaan atas kekuasaan Allah dan ucapan syukur
atas pelaksanaannya. Dalam pujian tersebut, terungkap pula
pemberontakan bangsa-bangsa terhadap Allah, namun Allah akan
menindak mereka dengan tegas. Ia akan menjatuhkan hukuman atas
mereka, sementara Ia juga mengganjari semua orang yang takut
akan Dia (ayat 18).


Renungkan:

Allah mengenal siapa milik kepunyaan-Nya. Ia juga tahu
membedakan siapa yang bukan milik-Nya. Ia mengizinkan umat-Nya
berada dalam tekanan sampai kedatangan Putra-Nya sebagai Raja
yang penuh kemuliaan.

Scripture Union Indonesia © 2017.