Pemulihan.

Yohanes 21:15-19
Minggu Paskah 1

Yesus telah menunjukkan perhatian dan pemeliharaan-Nya bagi para
murid dengan menyiapkan hidangan pagi mereka. Namun, masih ada
hal penting lain yang Dia ingin kerjakan. Sesudah menyaksikan
kubur yang kosong, Petrus memang telah yakin bahwa Guru dan
Tuhan-Nya telah bangkit. Tetapi, penyangkalannya terhadap Yesus
sebanyak tiga kali berturut-turut pasti membuat dia ada dalam
tindihan beban berat rasa bersalah. Bisa jadi juga itulah sebab
mengapa Petrus dengan motif yang tidak jelas mengajak teman-
temannya menjala ikan kembali. Kini sesudah melayani para murid
dengan pemeliharaan-Nya, Tuhan Yesus mengkhususkan pelayanan
pemulihan-Nya untuk Petrus.


Percakapan Tuhan Yesus dengan Simon Petrus bukanlah percakapan biasa.
Pertanyaan yang sama, tetapi yang dilontarkan sampai tiga kali
oleh Tuhan Yesus dan dengan tekanan makna yang berbeda (ayat
15,16,17), pasti akan menyentuh nurani Petrus secara mendalam.
Pertanyaan tersebut tidak saja mengingatkan Petrus tentang tiga
kali penyangkalan yang telah ia lakukan kepada Tuhan Yesus
(Yohanes 18:17,26,27), tetapi juga menuntun dia untuk menyadari
bahwa Dia tidak dapat setia dan mengasihi Tuhan hanya dengan
mengandalkan kekuatan kodrat dirinya. Kasih adikodrati seperti
yang ada pada Tuhan Yesus adalah kasih yang Tuhan tuntut darinya
dan karena itu yang perlu ia peroleh dengan jalan bergantung
penuh kepada Tuhan. Selain bertanya, Tuhan juga meresponi
sebanyak tiga kali dalam bentuk penugasan “gembalakanlah domba-
domba-Ku.” Matius dan Lukas mencatat bahwa ketika Petrus sadar
telah menyangkali Yesus, ia pergi keluar dan menangis dengan
sedih. Petrus terhukum oleh rasa bersalahnya. Sangat mungkin ia
merasa tidak layak dan tidak berguna lagi. Namun, Tuhan Yesus
memulihkannya. Pemulihan dari Tuhan tidak saja mengampuni, tetapi
membongkar akar kesalahan, memperbarui, dan memperlengkapi agar
orang kembali masuk ke dalam rencana Allah yang sempurna atasnya.
Petrus dilayakkan kembali menjadi pemimpin dengan menyadari bahwa
ia tidak boleh memimpin mengikuti suara hatinya sebab yang
dipimpinnya adalah milik sang Gembala yang baik yang telah mati
bagi mereka.


Renungkan: Sesudah dipulihkan Tuhan, bersikaplah sebagai murid yang rendah
hati dan mengandalkan kekuatan-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.