Saksi-saksi untuk Yesus.

Yohanes 5:30-47
Minggu Epifania

Tuhan Yesus telah menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis, Allah Bapa,
Kitab Suci, dan Musa bersaksi tentang-Nya. Pada renungan hari ini
kita melihat secara lebih dalam lagi saksi-saksi yang disebutkan
oleh Tuhan Yesus.


Yohanes Pembaptis disebut sebagai saksi. Kita telah melihat pada
renungan sebelumnya bahwa salah satu ciri yang paling menonjol
dalam diri Yohanes Pembaptis adalah tugas sebagai saksi. Malah
kita mendapat kesan bahwa bersaksi merupakan hal yang paling
utama. Mungkin ini yang merupakan alasan mengapa penulis Injil
Yohanes tidak melukiskan Yohanes sebagai pembaptis. Mungkin lebih
tepat jika menurut pelukisan Yohanes, Yohanes disebut sebagai
Yohanes sang saksi ketimbang Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus juga
menegaskan bahwa Yohanes adalah seorang saksi (ayat 33,35-36).


Tidak hanya Yohanes, tetapi juga Bapa, yang bersaksi tentang Yesus.
Mukjizat dan pengajaran Yesus adalah saksi-saksi bahwa Ia diutus
Bapa (ayat 36-37). Lebih dari itu, bahkan Bapa sendiri bersaksi
bahwa Yesus berasal dari-Nya. Jika percaya pada Yesus, maka mereka
akan melihat Bapa. Namun, karena mereka tidak percaya pada Yesus,
meski mereka mengaku menyembah Allah, mereka sesungguhnya tidak
berallah.


Di samping Allah, Kitab Suci juga bersaksi tentang Yesus (ayat 39).
Kitab Suci yang dimaksud di sini adalah Perjanjian Lama karena
pada saat itu Perjanjian Baru belum ditulis. Yesus adalah pusat
Perjanjian Lama. Ia adalah kunci untuk membuka semua rahasia
Perjanjian Lama. Meski Kitab Suci bersaksi tentang Kristus,
pemimpin-pemimpin agama tidak mau percaya pada Yesus sehingga
mereka tidak memperoleh hidup kekal (ayat 40).


Musa yang merupakan tokoh penting dalam kehidupan orang Yahudi juga
bersaksi tentang Kristus (ayat 46). Musa menulis gambar Kristus
dalam tulisan-tulisannya. Sama seperti Yohanes sang saksi, ia juga
digambarkan sebagai seorang saksi. Meski ia merupakan tokoh
penting dalam sejarah Israel, ia adalah seorang saksi. Semua
perbuatan dan karyanya menunjuk ke satu arah, yakni kesaksian
tentang Kristus.


Renungkan: Bisa mengambil bagian sebagai saksi Yesus adalah kemuliaan besar
dalam hidup. Jika di ujung perjalanan hidup orang banyak mengenal
kita sebagai saksi Kristus, maka hidup telah mencapai tujuannya.

Scripture Union Indonesia © 2017.