Bersaksi tanpa kompromi.

Yohanes 1:19-34
Hari Natal 2

Hari ini kita akan merenungkan berita dan akibat kesaksian
Yohanes. Yohanes sering dikenal sebagai pembaptis. Namun,
rasul Yohanes yang menuliskan Injil Yohanes menggambarkan
Yohanes Pembaptis sebagai saksi. Yohanes bersaksi bahwa Yesus
adalah Anak Allah (ayat 34). Lebih jauh, dapat dilihat isi
kesaksian Yohanes. Pertama, ia bukanlah mesias yang ditunggu-
tunggu umat Israel. Yohanes hanyalah merupakan suara yang
menyaksikan Yesus Sang Mesias (ayat 20-23). Kedua, Yesus akan
membaptis dengan Roh Kudus (ayat 33). Yohanes membaptis untuk
menyatakan Yesus kepada Israel (ayat 26, 31). Melalui
baptisan yang dilakukannya, ia dapat memperkenalkan Yesus.
Ketiga, Yesus adalah Anak domba Allah (ayat 29). Istilah Anak
domba Allah dikaitkan dengan dosa dan dunia. Hal ini
memberikan pengertian bahwa Kristus, sebagai kurban, berasal
dari dan disediakan oleh Allah. Tujuan pengurbanan Kristus
adalah untuk menghapus dosa manusia. Lingkup penebusan-Nya
tidak terbatas kepada umat Israel saja, melainkan kepada
seluruh suku yang ada di dunia. Sekali lagi, sentralitas
Yesus dalam kesaksian Yohanes terlihat jelas.


Berita Yohanes berpusat pada Kristus. Ia diutus Allah. Apakah
dengan demikian berita yang disampaikannya secara otomatis
diterima manusia? Para imam, orang Lewi, dan orang Farisi
datang ke Yohanes untuk meminta penjelasan dan penegasan
(ayat 19, 24). Tidak diberitahukan apakah mereka kemudian
percaya pada Yesus sebagai akibat kesaksian Yohanes. Tetapi,
jelas hal ini tidak membuat Yohanes menjadi kendur
semangatnya atau kecewa. Keesokan harinya, Yohanes kembali
bersaksi tentang Yesus (ayat 29). Juga, tidak diberitahu
kepada siapa Yohanes bersaksi dalam ayat 29-34. Bagaimana
akibat kesaksiannya juga tidak dinyatakan. Apakah ini membuat
Yohanes patah semangat dan kecewa? Kita akan melihatnya
besok.


Renungkan:

Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa ketika bersaksi
bagi Yesus. Tidak penting hasilnya. Yang lebih utama dan
terutama adalah berita Injil yang disampaikan kepada semua
umat manusia tetap berpusatkan Kristus. Bersaksilah tanpa
kompromi, tanpa bergeser dari inti pemberitaan, meskipun
orang lain menolaknya.

Scripture Union Indonesia © 2017.