Mukjizat dari sungai yang menghidupkan.

Yehezkiel 47:1-12
Minggu Advent 1

Allah yang Mahakudus bukan saja memulihkan kehidupan
religius-sosial umat-Nya, tetapi juga mendatangkan
penyembuhan bagi tanah perjanjian, tempat kediaman mereka.
Penyembuhan ini dilambangkan oleh sungai, yang bermata air di
Bait Suci dan bermuara di Laut Asin (Laut Mati). Sungai itu,
yang keluar sebagai percikan kecil, dalam jarak kurang lebih
2 km (ayat 1000 hasta = sekitar 500 meter) telah menjadi
sungai besar (ayat 3-4). Bahwa ini terjadi dalam jarak
tersebut, tanpa sungai itu mendapat pasokan air dari anak-
anak sungai, adalah suatu keajaiban.


Selanjutnya, sungai itu mengalir ke timur, turun ke Araba-Yordan
(ayat 8), yakni daerah di ujung selatan Lembah Yordan. Di
sini terjadi keajaiban berikutnya. Agar air dapat mengalir
dari Yerusalem ke Lembah Yordan, air itu harus mengalir turun
ke Lembah Kidron, lalu naik ke Bukit Zaitun, kemudian
melintasi beberapa lembah dan gunung. Jelas bahwa air tidak
dapat mengalir naik. Maka, hal tersebut hanya dimungkinkan
oleh karya ilahi.


Mukjizat penyembuhan terjadi "ke mana saja sungai itu mengalir"
(ayat 9). Pengulangan ini menyatakan penyembuhan yang
menyeluruh: tempat kematian (Laut Mati) berubah menjadi
tempat kehidupan yang berkelimpahan (ayat 10). Tepi sungai
itu pun tak kalah berlimpah: pohon, buah, dan daun tersedia
untuk makanan dan obat (ayat 12).


Kunci dari semua mukjizat ini adalah "air dari tempat kudus itu"
(ayat 12). Yesus berseru, "Barangsiapa percaya kepada-Ku,
dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup"
(Yoh. 7:38).


Renungkan:

Siapakah di antara sesamaku yang memerlukan penyembuhan dari
sungai air hidup itu?

Scripture Union Indonesia © 2017.