Penguasa waktu dan zaman dalam sejarah manusia.

Kolose 1:17-18
Minggu Ke-4 sesudah Pentakosta

Tidak dapat dipungkiri bahwa ada orang-orang dari aliran atau
golongan tertentu yang meyakini bahwa Yesus Kristus ada dalam
dunia sejak Dia dilahirkan. Dan mereka tidak segan untuk
menyebarkan keyakinan tersebut agar diyakini juga oleh orang-orang
di luar aliran atau golongan mereka. Seperti orang-orang dari
aliran Gnostik, yang terus menyebarkan keyakinan-keyakinan itu
kepada jemaat Kolose. Namun, tentu saja keyakinan ini berbeda
dengan yang seharusnya diyakini oleh jemaat Kolose, yaitu bahwa
Yesus Kristus ada sebelum segala sesuatu diciptakan. Bahkan
sebelum Adam diciptakan, Kristus sudah ada.


Dalam rangka memperteguh iman jemaat Kolose, Paulus menegaskan
beberapa hal yang harus diperhatikan dan diyakini kebenarannya
yaitu bahwa: (ayat 1) Yesus bukan saja pelaku penciptaan sejak
awal dan tujuan penciptaan pada akhirnya, melainkan di antara yang
pertama (Alfa) dan yang terakhir (Omega), Dialah yang menguasai
seluruh dunia, karena Dialah penguasa waktu dan zaman dalam
sejarah manusia. (ayat 2) Yesus adalah kepala tubuh (= jemaat).
Artinya, jemaat harus hidup dan bergerak hanya di dalam Dia. Tanpa
Dia jemaat tidak dapat memikirkan kebenaran, tidak dapat bertindak
benar. (ayat 3) Yesus yang karena kebangkitan-Nya tetap hidup
untuk selama-lamanya, dan membuktikan bahwa Ia telah menaklukkan
setiap kuasa yang menentang. (ayat 4) tidak ada yang lain dalam
kehidupan ataupun dalam kematian yang dapat mengalahkan-Nya.


Paulus mengungkapkan kepada kita empat fakta penting mengenai
Yesus Kristus yang harus selalu kita yakini dan imani dalam hidup
bergereja. Harus diakui bahwa Yesus sebagai Kepala Gereja memiliki
relasi khusus dengan jemaat, maka jemaat mendapatkan perlakuan
khusus di hadapan-Nya.


Renungkan:
Dia adalah Tuhan yang hidup, Dia adalah sumber dan dasar Gereja,
Dialah yang terus-menerus menjadi pemandu Gereja, Dialah Tuhan
segala sesuatu melalui kemenangan-Nya atas kematian. Gereja Tuhan
harus menyadari bahwa Dialah yang harus menjadi pusat ibadah,
pemberitaan firman, penyembahan, persekutuan, pengakuan dosa,
ucapan syukur, dan doa permohonan. Tiada “pusat” lain yang coba
menggeser Sang Kepala Gereja

Scripture Union Indonesia © 2017.