Bukan sekadar salam pembuka.

Kolose 1:1-2
Minggu Ke-4 sesudah Pentakosta

Ketika kita membaca sebuah surat, bagian manakah yang menjadi
perhatian utama: salam pembuka, isi surat, ataukah salam penutup?
Kita cenderung mengabaikan salam pembuka dan penutup karena
seringkali hanya berfungsi sebagai pelengkap surat. Berbeda halnya
dengan salam pembuka surat Paulus kepada jemaat Kolose. Bagian ini
penting kita simak untuk mengenal siapa pengirim dan penerima
surat.


Paulus tidak mengenal dekat jemaat Kolose, namun ia ingin menjalin
relasi persaudaraan kristen dengan mereka. Seperti biasanya, ia
mengawali suratnya dengan memperkenalkan dirinya (ayat 1) dan
bagaimana pengenalannya akan jemaat Kolose (ayat 2). Melalui
identitasnya Paulus ingin menegaskan bahwa ia tidak memiliki
otoritas atas dirinya sendiri tetapi Allah yang telah memanggilnya
menjadi rasul. Ia melayani-Nya karena ia jelas akan panggilan
Allah. Demikianlah seharusnya setiap Kristen dalam kehidupan
kekristenannya, meneladani Paulus yang menggumuli panggilan
hidupnya sebagai hamba Allah pada masing-masing profesinya.


Paulus menyebut jemaat sebagai saudara-saudara yang kudus untuk
menunjukkan adanya suatu relasi persahabatan dan persaudaraan yang
terjalin dalam komunitas Kristen, karena relasi ini hanya mungkin
terjadi di dalam jemaat yang telah percaya dan diperbaharui di
dalam Yesus Kristus. Relasi persaudaraan di dalam Tuhan tidak
terbatas pada pertemuan fisik, tetapi bagaimana setiap anak Tuhan
dipersatukan oleh kasih Kristus, di mana pun masing-masing berada.


Renungkan:
Relasi antar Kristen sedemikian indah karena tidak terbatas pada
keterbatasan fisik manusia, tetapi berakar dari kasih Kristus yang
mempersatukan. Marilah kita mempererat persaudaraan dengan saudara
seiman yang kita kenal saat ini!


Bacaan untuk Minggu Ke-4 sesudah Pentakosta


Yehezkiel 17:22-24


II Korintus 5:6-10


Markus 4:26-34


Mazmur 92


Lagu: Kidung Jemaat 448

Scripture Union Indonesia © 2017.