Siapakah ‘Satria Piningit’ bagi Indonesia?

Yeremia 33:14-26
Minggu Paskah 3

Itulah pertanyaan yang dipergunjingkan oleh masyarakat
Indonesia sejak lengsernya pemimpin orde baru. Namun
pertanyaan yang lebih tepat sebetulnya adalah apakah
satria piningit jawaban bagi pergumulan bangsa kita?


Bangsa Yehuda sedang berada dalam kondisi kritis.
Tentara Babel sudah mengepung Yerusalem. Di tengah
ketegangan itu, pastilah dalam hati mereka terbersit
pertanyaan besar: siapakah yang dapat memulihkan
mereka? Babel terlalu kuat bagi mereka sebab kerajaan
Asyur yang begitu besar dan kuat pun tidak mampu
melawannya. Memang Allah sudah memberikan janji
pemulihan kepada mereka (32-33:13), namun apalah
artinya jika tidak ada tokoh yang akan memimpin mereka.
Allah mengetahui segala pergumulan masa depan mereka.
Allah juga tahu bahwa sebuah bangsa dapat hidup dengan
tentram dan damai jika mereka senantiasa mempunyai raja
yang melaksanakan keadilan dan kebenaran serta
mempunyai kehidupan beragama yang tidak hanya sebagai
aktivitas atau alat politik dari sang penguasa, namun
kehidupan beragama yang membawa mereka bertemu dengan
Allah. Karena itulah Allah memberikan janji-Nya lebih
lanjut (15-17). Dua janji itu merupakan dua pilar utama
bagi kelangsungan hidup mereka sebagai sebuah bangsa
sekaligus umat Allah (17, 18, 22). Janji Tuhan sepasti
datangnya siang dan malam pada waktunya (20-21, 25).


Apakah kedua pilar itu menunjuk kepada Ezra dan Nehemia,
kedua tokoh yang membangun kembali Yehuda? Bukankah
Ezra keturunan Lewi? Bukankah Nehemia seorang pemimpin
pemerintahan? Tidak! Sebab Bait Allah kembali
dihancurkan oleh Epiphanes IV. Lagi pula apakah mereka
mampu membawa bangsa Yehuda menghadap hadirat Allah?
Kedua pilar itu menunjuk kepada Yesus. Dialah tonggak
bagi semua kerajaan dan pemerintahan. Dialah yang
mempertemukan manusia dengan Allah. Kerajaan-Nya sampai
sekarang masih kokoh.


Renungkan:
Bangsa Indonesia tidak hanya membutuhkan seorang kepala
pemerintahan yang cakap tapi juga keimaman Yesus dan
pemerintahan-Nya dalam hati mereka. Misi kristen
bukanlah mengkristenkan Indonesia namun memperkenalkan
Yesus yang jauh melebihi satria piningit kepada seluruh
rakyat Indonesia agar Yesus menjadi raja dan imam dalam
hidup mereka.

Scripture Union Indonesia © 2017.